BANJARMASIN – Rupanya Tuhan mengabulkan doa warga Kalimantan
Selatan yang tengah didera kabut asap karena kebakaran lahan cukup parah. Hujan
turun merata di beberapa daerah di Kalimantan Selatan, Kamis (18/9) lalu. Sempat
dikira hujan buatan, namun ternyata hujan kemarin adalah hujan alami. Meski
begitu, hujan buatan akan tetap dilaksanakan.
HELIKOPTER WATER BOMBING |
Turunnya hujan
tersebut juga berdampak pada menurunnya hotspot (titik api) di Kalimantan
Selatan. Sebelumnya dalam sehari, ada lebih dari 70 titik api, namun kemarin
titik api menurun drastis hingga tersisa 17 titik saja.
Kepala Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel,
Suriadi kemarin mengatakan hujan yang turun di daerah Banjarmasin, Banjarbaru,
Martapura dan Tanah Laut merupakan hujan alami dan bukan hujan buatan. Akan
tetapi, katanya, hujan tak bisa dipastikan akan tetap turun untuk beberapa hari
ke depan. Oleh karenanya BPBD Kalsel akan tetap melaksanakan hujan buatan. “Itu
hujan alami dari Tuhan, bukan hujan buatan. Alhamdulillah hotspot menurun,”
katanya.
Ditambahkannya, dalam
satu minggu ke depan, hujan buatan akan dilaksanakan. Pesawat CASSA dari TNI AU
sudah siap, dan sedang berada di Kalimantan Tengah. Sedangkan untuk garam
sebanyak dua ton juga akan diangkut dari Jakarta ke Banjarmasin menggunakan
jalur laut. “Pesawat sudah siap dari TNI-AU, kami tinggal menunggu kiriman garam
higroskopis Natrium Chlorida,” paparnya.
Dikatakannya,
pesawat CASSA milik TNI-AU itu diprediksi akan mendarat di Banjarmasin hari
ini. Pihak BPBD Kalsel sendiri tinggal meminta persetujuan dari Gubernur Kalsel
untuk tetap melaksanakan hujan buatan. “Besok (hari ini) pesawat kemungkinan
datang,” kata dia.
Langkah agar
hujan buatan ini tetap dilaksanakan karena ada kemungkinan hujan tidak turun
lebih sering, karena berdasar data dari BMKG, Kalsel saat ini sedang mengalami
musim kemarau. Sebagai langkah antisipasi jika nanti hujan tak kembali turun,
maka BPBD Kalsel tetap menyiagakan pesawat CASSA untuk melakukan teknologi
modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan.
Di sisi lain, warga
Banjarmasin merasa senang dan bersyukur dengan turunnya hujan kemarin. Banyak
yang mengira hujan buatan, namun kebanyakan lebih bersyukur karena kabut asap
menjadi berkurang. “Alhamdulillah hujan, kabut asap jadi berkurang drastis.
Sudah lama tidak hujan. Saya kira hujan buatan, ternyata hujan asli dari Tuhan,”
ujar Yanti, warga Banjarmasin Utara.
Menurut
pantauan Mata Banua, usai hujan turun, udara nampak lebih segar dari
sebelumnya. Kabut asap yang biasanya menyelimuti Banjarmasin juga hampir
tak terlihat. (stp/mb)