Dapat Beasiswa Rp 50 Juta Buat Kuliah
Gadis berjilbab yang baru menginjak usia 17 tahun ini nampak kikuk saat
diwawancara. Didampingi sang Ayah, ia membeberkan rahasia menjadi salah satu
siswi dengan nilai tertinggi ujian nasional (UN) tingkat Madarasah Aliyah se
Kalimantan Selatan. Mau tau? Yuk simak ceritanya.
SYAM INDRA PRATAMA, Banjarmasin.
Menggunakan jilbab berwarna putih, gadis bernama lengkap Hidayatul Azizah
ini menceritakan kisah pengalaman dirinya menempuh UN hingga bisa mencapai
nilai tertingg dengan total nilai 49,80, dan nilai rata-rata 8,3. Menurutnya,
prestasi tersebut tak lepas dari peran dan doa kedua orang tuanya.
Setiap hari, Azizah yang harus berpisah dengan kedua orang tua, karena
tinggal di asrama Madarasah Aliyah Ubudiyah Bati-Bati, Tanah Laut itu selalu
ditelepon oleh Ayah dan Ibunya jelang UN. Ayahnya selalu berpesan agar rajin
belajar dan banyak-banyak berdoa. "Ayah menelpon saya setiap hari. Beliau
mendoakan dan memberi semangat," kata Azizah.
Dengan perolehan nilai tertinggi tersebut, Azizah bakal mendapat uang tunai
Rp 50 Juta dari Dinas Pendidikan Kalsel sebagai hadiah karena sudah meraih
prestasi nilai tertinggi. Kepada Mata Banua Azizah menggungkapkan rasa
syukurnya karena telah mendapatkan beasiswai itu. Rencananya, uang Rp 50 Juta
itu akan langsung dibayarkan untuk biaya kuliah sampai lulus di Poltekes Negeri
Banjarmasin. "Rencananya uang itu buat biaya kuliah saya sampai lulus.
Alhamdulillah saya sudah diterima di Poltekes Negeri Banjarmasin,"
tuturnya.
Salah satu rahasia Azizah bisa memperoleh nilai yang tinggi dalam UN
ternyata adalah belajar diwaktu subuh. Setelah sholat subuh, Azizah selalu
mengalokasikan waktu untuk mempelajari ulang semua materi pelajaran yang akan
diujikan pada UN. Di waktu itu, tubuh masih segar karena baru bangun dari
tidur, sehingga sangat membantu dalam menyerap pelajaran. "Bada sholat
subuh rutin belajar. Itu salah satu rahasianya," ucapnya.
Azizah (kanan) dan Zainuddin, Ayahnya |
Menurutnya, dalam menjalani UN harus tenang, percaya diri, banyak berdoa, dan serahkan semua hasil akhir kepada Allah SWT. Paling penting belajar sungguh-sungguh, karena Allah SWT melihat prosesnya, bukan pada hasil akhir. “Kalau sudah berusaha sungguh-sungguh, tinggal serahkan hasilnya kepada Allah SWT,” ujarnya.
Sementara itu sang Ayah, Zainuddin yang berfrofesi sebagai wiraswasta mengaku selalu mendoakan putri kesayangannya itu setiap hari. Selain itu, sejak kecil Azizah selalu ditekankan untuk hidup disiplin, terutama dalam urusan belajar. Ia mengaku cukup terharu sekaligus dengan bangga dengan anak sulungnya itu. Sebagai anak sulung, Azizah dianggapnya mampu memberikan contoh yang baik bagi adik-adiknya. “Sebagai orang tua saya merasa bangga, Azizah bisa mencapai prestasi yang baik di sekolah. Sejak kecil memang kami tekankan disiplin dalam belajar,” ujarnya.
Di rumahnya yang beralamat di Desa Kuala Tambang, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut, anaknya itu kata Zainuddin memang taat kepada orang tua dan penurut. Sehingga ia merasa prestasi yang diraihnya itu juga karena baktinya kepada kedua orang tua. “Azizah anak yang baik di dalam keluarga,” tambahnya.
Untuk urusan uang Rp 50 Juta yang diperoleh Azizah, Zainuddin mempersilakan kepada putrinya itu untuk mempergunakannya, asalkan untuk hal positif. “Terserah Azizah saja, kita orang tua tak mau mengintervensi. Hanya mengingatkan agar digunakan untuk hal positif. Azizah sendiri mau menggunakan uang itu untuk biaya kuliah hinggal lulus,” katanya.
Prestasi memang bukan hanya hak orang kaya, atau orang yang memiliki jabatan. Prestasi adalah hak semua orang yang mempunyai tekad dan usaha keras untuk mewujudkannya. Suatu hal yang pasti, Tuhan selalu mendengar doa hamba-Nya. Itulah yang diyakini oleh Azizah.