Siapa sangka pemuda ini ternyata pemilik
perusahaan penerbitan buku yang sudah menembus pasar nasional? Padahal ia
adalah putra asli Kalimantan Selatan. Namun semangat dan tekad kuat mengantarkan
penerbitan miliknya dikenal di seluruh Nusantara. Puluhan buku dari puluhan
penulis sudah diterbitkannya.
Reportase SYAM
INDRA PRATAMA, Banjarmasin.
Bermula dari hobi menulis dicampur lagi senang dengan dunia
wirausaha, maka tercetuslah ide yang jarang dipikirkan oleh pemuda seumurannya. Ide itu adalah pendirian penerbit self publishing bernama Zukzes Express Perusahaan penerbitan buku asal Kalsel, tepatnya
di Banjarbaru ini ternyata diakui secara
nasional, terdaftar resmi dan menembus toko buku sekelas Gramedia seluruh
Indonesia. Pemuda ini bernama Muhammad Ery Zulfian, pemuda kelahiran 1989 asli banua.
Kenapa jadi memilih nama Zukzez
Express? Diceritakannya, semula ia hanya ingin orang ingat dan intinya
adalah doa agar sukses. “Kalo Express itu sangat
cepat, jadi intinya sukses dengan kecepatan tinggi. Ditambah lagi ketika itu ingin sekali tulisan-tulisan
pribadi dibukuin dan bisa dinikmati langsung oleh para pembaca,” ujar Ery kepada Mata Banua.
ZUKZEZ EXPRESS sendiri adalah penerbitan buku yang berdiri di Banjarbaru,
Kalimantan Selatan. Didirikan pada 19 April 2012 di atas akta notaris
ROSNILAWATI, S.H., M.Kn (Kabupaten Banjar) dengan Salinan Akta sebagai berikut:
Tanggal: 19 April 2012 No: 03 Judul: CV. ZUKZEZ EXPRESS. Terdaftar di
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (silakan cek di isbn.pnri.go.id). Dan
Usaha ini telah memiliki SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha) dari kelurahan.
Awalnya merupakan
usaha penerbitan yang dijalankan dengan sistem proyek. Seiring berjalannya
waktu, berkembang menjadi sebuah badan usaha penerbitan. Berawal dari interaksi
online dengan para pecinta dunia kepenulisan. “Maka kami berinisiatif
membangun fasilitas yang memudahkan para penulis terutama penulis yang berasal
dari Kalimantan Selatan untuk mengorbitkan karya mereka,”
tuturnya,
Dengan
meningkatnya antusiasme para penulis, Zukzez Express yang
dikelola Ery akhirnya terpacu untuk terus berinovasi memberikan layanan
terbaiknya. Zukzez Express akhirnya memberi kesempatan bagi siapapun juga tanpa
kecuali untuk menerbitkan karya mereka. “Kami menerima segala jenis
naskah baik fiksi maupun non-fiksi dalam berbagai genre.
Akhirnya menembus pasar nasional,” kata ia.
Dalam merintis perusahaan penerbitan banyak pengalaman. Paling
berkesan menurutnya , karena mampu membantu proses
seseorang dalam menelurkan karya atau hasil pemikiran/imajinasi orang tersebut,
kita otomatis ikut berperan serta dalam menyebarkan ilmu.
Meskipun begitu, tetap ada dukanya. Masalah utama yang membuatnya prihatin adalah hanya sedikit orang banua yang ingin membukukan tulisannya. Padahal
kalau dilihat, potensi dalam bidang kepenulisan orang banua kita ini tidak
kalah jauh dengan orang di luar sana seperti di Pulau Jawa. “Masalah modal dan banyak juga sebelumnya yang tidak yakin. Sempat jatuh
bangun juga menjalankan penerbitan ini,” urainya.
Buku yang paling berkesan diterbitkan oleh penerbitannya adalah
buku karyanya sendiri yang dicetak langsung banyak sampai ribuan eksemplar.“Judul buku berjudul ‘Untukmu
Sahabat’ paling berkesan, sudah dipasarkan oleh Toko Buku Gramedia seluruh
Indonesia. Alhamdulillah,” ucapnya
sambil sumringah.
Kepada para pemuda banua ia tak lupa berpesan. Ia
ingin pemuda banua tidak kalah dengan pemuda di pulau Jawa. Karena menurutnya
potensi pemuda Kalsel sebenarnya sangat baik jika percaya diri. “Teruslah berkarya, ingat dengan kita membaca, maka kita akan
mengenal dunia, dan dengan kita menulis, maka kita akan dikenal dunia. Intinya
bila kita mendapatkn secarik ilmu, maka amalkan dan sebarkanlah. Cara
menyebarkan ilmu yang paling efektif itu ialah dengan mengikatnya dengan
tulisan. Ayo terus semangat. Kobarkan inspirasi setiap saat,” pungkasnya.