BANJARMASIN,BANUAONLINE (16/10)
- Kualitas udara Kalimantan Selatan sudah membahayakan masyarakat.
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan mengandung partikel debu
lebih tinggi dibanding kandungan oksigen berdasarkan Indeks Standar
Pengukur Udara (ISPU).
Kabut asap hasil kebakaran lahan yang
melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan ditengarai mengandung
Particulate Matter (PM-10) berlebih. Zat ini berbahaya bagi kesehatan
paru-paru. Particulate Matter sendiri merupakan partikel padat atau cair
yang ditemukan di udara.
Di Banjarmasin yang tak terdapat titik
api saja, partikel dengan ukuran besar atau cukup gelap dapat dilihat
seperti jelaga. PM-10 adalah partikel kecil berbahaya, PM-10 bahkan bisa
masuk dalam saluran pernapasan. "Udara Kalimantan Selatan sudah tidak
sehat, membahayakan kesehatan, dan dapat menyebabkan Infeksi Saluran
Pernapasan (ISPA)," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)
Kalimantan Selatan, Ikhlas.
Di
Kalimantan Selatan sendiri, berdasarkan data pantauan dari satelit
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) hingga Oktober
hotspot (titik api) sudah mencapai 1.385 titik api. Jumlah ini sangat
jauh lebih banyak dari tahun 2013 lalu yang hanya mencapai 400 titik api
saja. Daerah paling banyak terpapar kabut asap adalah Kabupaten Banjar,
Tanah Laut, dan Batola.
Sementara itu, Direktur Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, dr Hj Suciati
mengatakan, pasien pengidap ISPA yang berobat ke RS Ulin terus meningkat
dari biasanya. Tiap harinya terjadi penambahan jumlah pasien yang
terserang ISPA. Meski tak merincikan, berapa jumlah pasti pengidap ISPA
yang masuk ke RS Ulin saat ini, namun ia mengakui, telah terjadi
peningkatan pengidap ISPA. "Memang ada peningkatan," katanya.
Berdasarkan
pantauan Mata Banua, hingga kemarin kabut asap semakin parah
menyelimuti Kota Banjarmasin. Langit nampak mendung akibat kabut asap,
namun hawa udara cukup panas. Jarak pandang pun semakin terbatas. Para
pengendara roda dua dan empat terpaksa ekstra hati-hati agar tidak
terjadi kecelakaan lalu lintas.
Di tempat terpisah, pengurus
Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin menggelar shalat Istisqo (minta
hujan) di halaman Masjid Sabilal Muhtadin kemarin pagi, sekitar pukul
delapan pagi. Dalam shalat Istisqo tersebut, masyarakat nampak khusyuk
sembari berdoa dan memohon ampun kepada Tuhan. Mereka berharap hujan
segera turun di Kalimantan Selatan, mengingat hampir satu bulan hujan
tak juga mengguyur bumi Lambung Mangkurat ini. (stp/mb)