BANUAONLINE.COM – Bencana alam angin puting beliau ternyata
mengancam Kalimantan Selatan. Khususnya di daerah Kabupaten Banjar,
Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Kotabaru paling rawan terkena
bencana angin puting beliau. Tercatat selama 2014,
ada 209 orang warga terkena dampak dan 53 kepala keluarga mengalami
kerusakan rumah.
Angin puting beliung sendiri adalah angin yang berputar
dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam dan bergerak secara garis lurus
dengan lama kejadian maksimum lima menit. Orang awam menyebut angin
puting beliung adalah angin tutus, di daerah Sumatera disebut “Angin
Bohorok”
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kalimantan Selatan, Sofyan AH menjelaskan, selama tahun 2014 ada 12 kali
bencana angin puting beliung di Kalimantan Selatan. Jumlah ini dengan
rincian enam kali di Kabupaten Banjar, lima kali di Kabupaten Tanah
Bumbu, dan satu kali di Kabupaten Kotabaru. “Tiga daerah ini yang
terpapar angin puting beliung,” ujarnya (1/2014).
![]() |
Beruntung, bencana angin puting beliung ini tidak sampai
memakan korban jiwa. Namun sebanyak 53 rumah rusak. Mulai dari rusak
ringan, sedang, hingga berat. Sebanyak 30 buah rumah rusak ringan, 12
rumah rusak ringan, dan 11 rumah rusak berat.
Bukan hanya pemukiman warga di Kabupaten Banjar, Kabupaten
Tanah Bumbu, dan Kabupaten Kotabaru saja yang tersapu angin puting
beliung. Satu sarana pendidikan juga rusak akibat dihantam angin yang
super kencang ini. “Ada satu sarana pendidikan yang rusak juga,” kata
dia.
Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau
sore hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja
yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati
terangkat dan terlempar.
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi
pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan
hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan
secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan
arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi
menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara
acak.Proses terjadinya puting beliung sangat terkait erat dengan fase
tumbuh awan Cumulonimbus (Cb).
Untuk mengantisipasi angin puting beliung, salah satunya
adalah dengan mengadakan penghijauan, karena dengan adanya penghijauan
udara tidak terlalau panas sehingga tidak terjadi perbedaan panas yang
dapat menimbulkan adanya angin puting beliung.
Sofyan AH mengharapkan, ada kerjasama yang baik antar semua
instansi yang berkaitan dengan penanggulangan bencana alam. Khususnya
di daerah rawan bencana alam, pemerintah daerah setempat harus tanggap
dan responsif. (stp/mb)
Terimakasih sudah mengunjungi BANUAONLINE.COM.
Follow twitter kami di @banuaonline untuk update berita terbaru.
BACA JUGA
Kisah Pemuda Banua yang Dicintai Anak Jalanan, Siapa Dia? >> http://www.banuaonline.com/2014/12/kisah-relawan-anak-jalanan-kalsel.html
H Muhidin Mau Pulau Kembang Loh! >> http://www.banuaonline.com/2015/01/muhidin-inginkan-pulau-kembang.html
2015, Sebagian Wilayah Kalsel masuk Kalteng? >> http://www.banuaonline.com/2014/12/sebagian-kalsel-bakal-masuk-wilayah.html
Wisata Unik Labirin Tanah Laut >> http://www.banuaonline.com/2014/11/wisata-unik-labirin-pelaihari.html
Terimakasih sudah mengunjungi BANUAONLINE.COM.
Follow twitter kami di @banuaonline untuk update berita terbaru.
BACA JUGA
Kisah Pemuda Banua yang Dicintai Anak Jalanan, Siapa Dia? >> http://www.banuaonline.com/2014/12/kisah-relawan-anak-jalanan-kalsel.html
H Muhidin Mau Pulau Kembang Loh! >> http://www.banuaonline.com/2015/01/muhidin-inginkan-pulau-kembang.html
2015, Sebagian Wilayah Kalsel masuk Kalteng? >> http://www.banuaonline.com/2014/12/sebagian-kalsel-bakal-masuk-wilayah.html
Wisata Unik Labirin Tanah Laut >> http://www.banuaonline.com/2014/11/wisata-unik-labirin-pelaihari.html
Posting Komentar