BANUAONLINE.COM – Bagi mereka yang ingin maju sebagai calon kepala daerah jalur independen di Kalimantan Selatan nampaknya harus siap-siap. Karena ada kemungkinan syarat dukungan masyarakat ditambah.
Sebab Panja RUU Pilkada DPR sepakat
menaikkan syarat dukungan penduduk untuk calon independen yang mau maju di
pilkada menjadi sebesar 6,5 persen sampai 10 persen. Dalam UU atau Perppu
sebelumnya, syarat dukungan bagi calon independen 3 sampai 6,5 persen saja.
Hal ini menyebabkan para calon
independen kemungkinan melakukan cara “pembelian” dukungan dari masyarakat
berupa kartu tanda penduduk (KTP). Tentunya cara seperti ini tidak benar-benar
mencerminkan dukungan dari masyarakat, karena dukungan masyarakat sebenarnya
dibeli dengan harga murah. “Dengan syarat yang tambah tinggi ini, calon
independen akan berusaha lebih keras mendapatkan dukungan berupa KTP. Bahkan
bisa terjadi fotokopi KTP bakal dibeli dengan harga murah,” katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat
Kalimantan Selatan agar tidak mudah tergiur menyerahkan fotokopi KTP dengan
iming-iming uang belasan ribu rupiah saja. Padahal masyarakat tidak tahu profil
yang mereka dukung, dan hanya menyerahkan fotokopi KTP saja. “Biasanya ada tim
yang bergerak mengumpulkan KTP masyarakat dan satu KTP dihargai Rp 15.000 saja,”
ujarnya.
Salah satu alasan syarat bagi calon
independen dinaikkan karena syarat dukungan untuk calon dari parpol atau
gabungan parpol juga naik. Treshold parpol atau gabungan parpol sudah dinaikkan
dari 15 persen kursi ke 20 persen dan dari 20 persen suara ke 25 persen.
Kemudian untuk
mendorong keseriusan calon independen di pilkada. Oleh karena ambang batas
kemenangan dihapuskan, maka calon independen diharapkan akan lebih kompetitif
jika mengantongi dukungan penduduk yang
lebih banyak.
Menurutnya saat ini peluang calon
independen memang cukup kecil jika dibandingkan calon yang diusung oleh partai
politik. Namun, kata dia, berdasarkan fakta bukan tidak mungkin calon
independen bisa menang dalam pemilihan kepala daerah. Asalkan calon independen
tersebut memiliki ketokohan dan elektabilitas yang tinggi. “Bukan tidak
mungkin. Bisa saja kemudian calon independen yang menang, sudah pernah terjadi
di Indonesia,” ujarnya.
Namun mesin politik partai di
Banjarmasin yang sangat kokoh menurutnya patut dipikirkan oleh para calon
independen dalam bersaing. Karena mesin politik ini sangat dinamis dan efektif
menggalang dukungan, apalagi jika disokong dengan pendanaan yang kuat. stp
Posting Komentar