Kata orang bijak
membaca akan membuka wawasan. Buku adalah gudang ilmu dan mencerahkan manusia.
Sayang, agaknya ini tidak menjadi perhatian mendalam bagi Pemkot Banjarmasin.
Perpustakaan Kota Banjarmasin jauh dari kesan modern, bahkan bangunannya nampak
tua. Sangat kontras dibanding menara pandang megah yang baru dibangun tepat di
seberangnya.
SYAM
INDRA PRATAMA, Banjarmasin.
Kontras Dengan
Bangunan Menara Megah di Seberangnya
Perpustakaan Kota
Banjarmasin yang terletak di Jalan Piere Tendean Banjarmasin itu nampak sepi.
Pagi itu hanya ada empat orang yang berkunjung, untuk membaca buku maupun
sekedar membaca koran lokal dan nasional yang digantung rapi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj25Pe6-ydhW762x-JTFEdbq0K6i3FRnDph1uxltDgNsu7gfFb5PjPyFuBdZhlVfwBC-rC3MqS5In7rnj8F4IrAEXvP82Rg3FcF6kpoVnDTj3h_jybxT-TKUr4Xm_f6kjqzU0b-zl780uzT/s1600/IMG_02022015_122338.jpg)
Bahkan tak terdapat
katalog buku digital yang biasanya bisa diakses pada layar komputer khusus.
Padahal di Puskesmas kecamatan saja sekarang sistem loket sudah menggunakan
sistem digital dengan komputer. Koleksi buku lumayan lengkap, namun masih belum
ada klasifikasi yang jelas jenis-jenis buku semisal filsafat, politik, agama,
maupun ekonomi. Hanya ada tulisan klasifikasi buku baru dan lama.
Salah satu pengunjung,
Hudan asal Banjarmasin Utara misalnya, merasa perpustakaan Kota Banjarmasin
perlu dibenahi dengan serius. Kurangnya minat baca masyarakat kota Banjarmasin
menurutnya bukanlah alasan, karena sudah menjadi tanggungjawab pemangku
kebijakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Salah satunya adalah
menyediakan tempat baca dan buku yang nyaman, dan moderen. Sehingga orang akan
tertarik untuk berkunjung. “Dari dulu hingga sekarang tidak banyak berubah.
Harus ada perhatian serius,” kata dia.
Ini barangkali
membuktikan, bahwa kota Banjarmasin sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan
masih kurang memperhatikan pengembangan intelektual masyarakatnya. Padahal
untuk kota sebesar Banjarmasin, harusnya memiliki perpustakaan yang
representatif untuk para pelajar dan masyarakat umum. Memang nampak remeh, namun
dalam pembangunan manusia saat ini, secara bertahap masyarakat setidaknya
digiring lebih intelektual. “Sayang kan, Kota Banjarmasin yang besar ini gak
punya Perpustakaan yang bagus dan layak. Sudah punya Mall, Bioskop, dan Hotel
bagus. Harusnya Perpustakaannya lebih bagus,” tuturnya.
Posting Komentar