BANJARMASIN
– Selama bulan
Januari ini, Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Selatan melakukan beberapa
investigasi langsung ke instansi pelayanan publik, termasuk RSUD Ulin
Banjarmasin. Masalah parkir ternyata masih menjadi momok. Sehingga muncul
wacana membuat tempat parkir delapan tingkat di sana.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid4De-pjdJ6vXhR6DuQmxmfLE_FVPp7Lvy56n0q0HaJzYaP1ka9VEBnexjr2KxuY6ejGJsJ04MO3yzmBzw0MnnnZUmoEB6TMuVxyfn3BJ8jGNJuaYPj7Nar3BFlX3eLk8spaYlL9Sbb7rd/s1600/dokter-indonesia.jpg)
Menurutnya, masalah parkir di RSUD
Ulin cukup memperihatinkan, karena nampak belum tertata dengan profesional.
Sehingga banyak masyarakat mengeluhkan lahan parkir yang sangat sempit. Padahal
pengunjung rumah sakit selalu padat tiap harinya. “Soal kapan wacana itu akan
dilaksanakan, tentu masih kita tunggu. Kami dari Ombudsman hanya meminta pihak
RSUD segera membenahi masalah itu, terserah bagaimana caranya,” ujar Majid.
Ombudsman, lanjutnya, meminta parkir
karyawan dan pasien dipisah. Karena berdasaran hasil investigasi, jam delapan
pagi lahan parkir sudah penuh dengan kendaraan milik karyawan. “Padahal
masyarakat yang mau berobat belum berdatangan, parkir sudah penuh,” cetusnya.
Bahkan, di kawasan parkir RSUD Ulin
banyak terdapat tempat usaha seperti makanan dan jasa fotokopi. Mestinya ada
tempat khusus untuk penjual makanan dan jasa fotokopi, sehingga tidak berada di
kawasan parkir.
Selain permasalahan manajemen
parkir, Ombudsman juga menemukan sistem loket pasien yang tidak efektif. Saat
melakukan investigasi, ternyata RSUD Ulin Banjarmasin belum memiliki sistem
loket elektronik secara digital. Padahal, menurut Majid, di Puskesmas saja,
sistem loket sudah dijalankan secara
digital. Tidak lagi semuanya dilakukan secara manual.
Kondisi itu menyebabkan waktu
pelayanan menjadi agak lambat. Hal ini, kata dia, harus segera dibenahi pihak
RSUD Ulin Banjarmasin. Mengingat perkembangan teknologi sudah semakin pesat,
dan bisa digunakan untuk membantu pelayanan kepada pasien. “Kalau semuanya
masih manual, tentu tidak efektif,” kata dia. (stp/mb)
Posting Komentar