BANUAONLINE.COM - Sekitar tahun 2000 an
hingga 2012, barangkali kita harus bersusah payah bangun sebelum adzan subuh
berkumandang untuk bisa ke pasar terapung. Kini nampaknya pasar terapung sudah
berevolusi jam bukanya di Banjarmasin. Tak perlu repot, di tengah kota, sore
haripun sekarang bisa ditemukan.
Sejak awal Januari
lalu, siring di Jalan Piere Tendean Banjarmasin nampak lebih ramai dari
biasanya saban sore Sabtu. Banyak orang berkumpul dan membawa kantong plastik
berisi sayur dan buah-buahan. Biasanya, orang ramai di sekitaran menara pandang
yang baru di bangun tepat di seberang perpustakaan kota Banjarmasin. Namun ada
pemandangan baru tiap Sabtu sore.
Nampak ada pasar
terapung di sana. Beberapa penjual sayuran, buah dan makanan cemilan khas
Banjar nampak asyik berjualan dari atas jukung
(perahu kayuh) mereka. Pasar
terapung yang ada di siring Piere Tendean ini biasanya buka tiap minggu pagi,
namun sekarang, Sabtu sore sekitar pukul empat juga ada.
Salah satu pengunjung,
Ibnu Has mengaku mengetahui adanya pasar terapung tiap Sabtu sore tersebut dari
teman. Saat mengetahui ada pasar terapung yang buka saat sore hari, ia pun
mencoba ke sana. “Menarik juga, gak usah repot datang subuh-subuh, karena ini
sore juga ada. Bahkan letaknya bisa dibilang di tengah kota Banjarmasin,”
ujarnya.
Ia berharap, baik
Pemprov Kalimantan Selatan maupun Pemkot Banjarmasin bisa bekerjasama dalam
mengembangkan wisata berbasis sungai di Banjarmasin. Apalagi Banjarmasin
memiliki sungai yang banyak dan bisa dikembangkan untuk menarik wisatawan asing
dan domestik. “Kalau saya lihat sudah cukup bagus, normalisasi sungai juga diterapkan
dan membuat sungai menjadi tidak terkesan kumuh,” tambahnya.
Pasar terapung buatan
ini memang sedang dikembangkan oleh pihak Pemkot Banjarmasin untuk menambah destinasi wisata di
Banjarmasin saat akhir pekan. Apalagi ini juga ditujukan untuk melestarikan
pasar terapung dari kepunahan akibat perkembangan alat transportasi darat.
Aktivitas pasar
terapung hingga 2015 ini memang menghadapi ancaman serius. Beberapa tahun yang
lalu aktivitas perdagangan di pasar terapung Kuin Banjarmasin tidak lagi ramai.
Akibatnya, banyak wisatawan yang kurang tertarik mengunjungi pasar terapung
lagi.
Memang masih ada pasar
terapung yang cukup ramai, yaitu pasar terapung Lok Baintan di Kabupaten
Banjar. Tetapi kegiatan pasar terapung yang kadang masih mengandalkan musim panen
ini bisa terganggu akibat gagal panen dan banjir.
Posting Komentar