Partai Demokrat akan menggelar Kongres IV di
Surabaya, 11-13 Mei 2015. Pembukaan hajat lima tahunan partai mercy
tersebut akan secara resmi esok hari dengan menelan anggaran nyaris Rp
9,5 miliar yang diklaim berasa dari iuran para kader.
"Gelaran
ini didasari iuran kader, dengan anggaran Rp 9 miliar dan Rp 451 juta
rupiah. Anggaran ini kami dapatkan sesuai aturan yang berlaku," kata
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro alias Ibas dalam
konferensi persnya di Hotel Shangri-La, Surabaya, Senin (11/5) seperti diberitakan cnnindonesia.com.
Kongres yang rencananya dihadiri 1200 kader pemegang hak suara ini
meliputi seluruh unsur partai, baik untdangan VVIP, VIP, DPP Partai
Demokrat, Pembina Partai Demokrat dan seluruh pimpinan daerah serta
cabang se-Indonesia. Ibas yang juga Ketua Steering Committee dalam
kongres ini mengatakan, kongres kali ini mengambil tema 'Untuk Rakyat,
Demokrat Peduli dan Beri Solusi'.
Namun, gelaran ini tidak lepas dari protes yang dilakukan oleh
kader-kader daerah dengan status Pelaksana Tugas atau Plt. Sejumlah Plt
Ketua DPC Partai Demokrat se-Indonesia yang tergabung dalam Kaukus
Penyelamat Partai Demokrat (KPPD) protes Ketua Umum Demokrat Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY). Mereka meminta kepada SBY agar hak mereka untuk
memilih ketua umum diberikan.
"Berkaitan informasi di luar dari
segenap pihak bahwa kongres berkaitan dengan Plt, perlu kami sampaikan
Plt adalah hal yang sangat wajar," ujar Ibas. Menurut Ibas, Plt tidak hanya berkaitan dengan kondisi Partai Demokrat
tapi juga isu lain. Misalnya meninggal dunia ada yang tercatat sebanyal
12 orang, pengunduran diri karena posisi strategis atau loncat ke parpol
lain. "Ada juga masalah hukum 13 orang, dengan total Plt hingga 89
orang."
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat
(PD) Ramadhan Pohan menyatakan para kader partainya siap melawan
pihak-pihak yang bermaksud mengganggu jalannya Kongres IV di Hotel
Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur. Ramadhan menegaskan, kongres yang sah
hanya yang digelar di Shangri-La.
Menurut Ramadhan, adanya kegiatan yang dilakukan sejumlah orang di luar
arena kongres menjelang digelarnya kongres adalah ilegal. “Kalau ada
yang mau bikin kongres tandingan, itu liar, tidak sah,
inkonstitusional,” kata Ramadhan kepada CNN Indonesia, Senin (11/5).
“Kami akan hadapi dengan tegas, kami lawan."
![]() |
FOTO cnnindonesia |
Posting Komentar