BERITABANJARMASIN.COM – Isu resuffle menteri kembali menyeruak akibat dari kinerja menteri yang tidak memuaskan. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melalui ketua bidang kebijakan publiknya, Azza el Munadiyan memandang bahwa kegaduhan pemerintahan akibat isu resuffle lebih banyak dorongan politik ketimbang evaluasi kinerja menteri.
"Resuffle menteri merupakan sebuah keharusan ketika kinerja menteri tersebut tidak memuaskan, bukan berdasarkan politik bagi-bagi kursi,” ujar Azza.
Ditambahkannya, kondisi politik nasional yang tak pernah sepi dari kegaduhan-kegaduhan yang dilakukan oleh politik partai pendukung menunjukan bahwa pemerintah dan partai politik kurang peduli kondisi rakyat. Ekonomi Indonesia masih dilanda krisis, ratusan ribu orang masih menganggur, ribuan UMKM gulung tikar akibat serbuan produk asing. Berbagai permasalahan tersebut tertutup oleh isu resuffle dan bagi-bagi kursi menteri.
KAMMI kata dia, sebagai salah satu gerakan mahasiswa yang masih konsisten dalam mengawal kinerja pemerintah Jokowi menyatakan sikap sebagai berikut.
Pertama Jokowi harus bersikap tegas dengan meresuffle menteri-menteri yang memiliki kinerja buruk.
Kedua, proses resuffle bertujuan untuk perbaikan pelayanan kepada rakyat bukan pelayanan kepada partai pendukung.
Ketiga, Jokowi merupakan Presiden Indonesia bukan presiden parpol, maka bekerja dan bertindaklah sebagai presiden Indonesia. [rls/islamedia]
Posting Komentar