TOKOH nasional lintas bidang mendorong Presiden Joko Widodo agar segera mengaksesi dan meratifikasi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) dan mengadopsinya ke dalam hukum nasional.
Ratifikasi FCTC diharapkan dapat memperkuat Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 dan PP No. 109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.
Dukungan itu mereka ungkapkan dalam Deklarasi Tokoh Bangsa Satukan Suara “Selamatkan Generasi Muda” yang diprakarsai Komnas Pengendalian Tembakau di Griya Jenggala, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2015). Disaat yang sama juga diluncurkan Gerakan Petisi Selamatkan Generasi Muda!
Hadir menyatakan dukungan Ekonom dan mantan Wantimpres Prof. Emil Salim, Pemerhati Anak Seto Mulyadi, mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Soraya Haque, mantan komisioner KPI Nina Armando, Ketua Dewan Penasihat Komnas Pengendalian Tembakau Arifin Panigoro.
Mereka memandang Indonesia tengah menghadapi ancaman besar industri rokok yang menyasar anak muda. Karenanya ratifikasi dianggap penting untuk menyelamatkan generasi muda mendatang.
Prof. Emil Salim, Wantimpres era Presiden SBY mengatakan, langkah penyelamatan ini mempunyai dua tujuan, menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba dan menyiapkan generasi tangguh masa depan.
Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi hingga tahun 2045. Pemuda pada era itu diharapkan siap mengemban amanah menyejahterkan bangsa. Maka syarat mutlak yang dibutuhkan adalah peningkatan kualitas generasi muda.
Penolakan rencana revisi uu Pertembakauan juga disuarakan keras dalam forum. Mereka mendorong Presiden Jokowi tidak mengeluarkan surat presiden atau perintah penugasan kepada menteri terkait untuk mewakili pemerintah dalam pembahasan.
Komitmen Presiden Jokowi dalam mengejawantahkan cita-cita pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015 -2019 serta Nawacitanya akan diuji.
Selain itu Indonesia juga telah berkomitmen untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Gola’s / SDGs) yang berlaku 2016 – 2030.
Mantan menteri kesehatan, Nafsiah Mboi berharap masyarakat turut menolak RUU Pertembakauan yang akan dibahas DPR RI.
“Karena tidak mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat banyak. Bahkan sebaliknya, menimbulkan kesengsaraan,” ujarnya. []
source: islampos.com
Posting Komentar