BERITABANJARMASIN.COM - Beberapa titik kebakaran hutan di Kalimantan mulai terpantau satelit Modis dengan sensor Terra Aqua dari NASA. Ini merupakan tanda meningkatnya jumlah titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Bersumber dari pengamatan Lapan dari satelit Modis dengan sensor Terra Aqua dari NASA, tertangkap ada 288 hotspot dengan tingkat kepercayaan menengah (30-79%) dan tinggi (lebih dari 80%), Minggu (3/7/2016) pukul 07.00 WITA.
Dengan jumlah 288 hotspot itu 245 hotspot berada Sumatera dan 43 hotspot di Kalimantan. Ini cukup memprihatinkan, sebab sebagian besar hotspot itu disengaja atau dibakar.
Keadaan kering, kesusahan air serta lokasi yang sulit didatangi mengakibatkan kesulitan memadamkan api. Cuaca ke depan pada Juli, Agustus dan September bakal lebih kering sehingga peluang mudah terbakar bakal bertambah.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei, sudah menginstruksika BPBD supaya tetap meningkatkan pemadaman dan pencegahan karhutla. Selama libur lebaran agar tidak lengah mengingat faktanya tetap banyak pembakaran dan hotspot meningkat.
"Masyarakat agar tak membakar saat membuka lahan. Dampak karhutla sangat luar biasa dan merugikan semua pihak. Pencegahan harus ditingkatkan karena lebih efektif daripada pemadaman," katanya. [orin/sip]
Source: Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB
Ilustrasi foto: jurnalbumi.com
Posting Komentar