BERITABANJARMASIN.COM - Serangan bom di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki Selasa (28/6/2016) malam lalu menyedot perhatian dunia. Total korban meninggal dunia pada aksi keji oleh tiga pelaku bom bunuh diri tersebut semakin bertambah dan telah mencapai 50 orang, ada pula sekitar 250 orang lainnya terluka.
Atas kejadian ini Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) merasa prihatin dengan adanya peristiwa yang tidak manusiawi itu. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP KAMMI, Adhe Nuansa Wibisono mengecam keras aksi bom bunuh diri serta menyatakan solidaritas KAMMI untuk masyarakat Turki.
“KAMMI mengutuk keras aksi bom yang terjadi di bandar udara Ataturk, serangan ini adalam tindakan amoral yang menginjak-injak kemanusiaan. KAMMI mewakili pemuda Indonesia menegaskan duka mendalam serta solidaritas kepada para korban juga keluarganya," kata dia.
Ditambahkannya KAMMI juga mendukung pemerintah Turki untuk bisa bersikap secara efektif untuk menangani kasus ini. Ia menambahkan serangan bom tersebut adalah ujian untuk nilai perdamaian dan kemanusiaan secara internasional. Lebih miris lagi bom ini meledak dan dirancang di bulan suci Ramadhan saatbmasyarakat muslim tengah berpuasa. "Serangan terorisme seperti ini tak mewakili perwajahan satupun agama," cetusnya.
Salah besar, ujar Wibi, kalau ada pihak-pihak yang menghubungkan terorisme dengan salah satu agama. Bom di Turki ini kata dia, membuktikan jika terorisme tidak memiliki agama.
“KAMMI pun mendukung pemerintah Indonesia khususnya Kemenlu agar membuat langkah cepat untuk melihat keamanan dan keselamatan WNI yang ada di Turki, terutama yang ada di sekitar Istanbul,” jelasnya. [sip/orin]
Posting Komentar