PERANCIS - Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) menolak untuk menampilkan rasa berdukacita terhadap insiden kemanusiaan yang menelan korban puluhan jiwa itu di Turki.
UEFA menolak melaksanakan seremoni mengheningkan cipta (hold minute’s silence before games) beberapa menit pra pertandingan perempatfinal Euro 2016 yang dihelat sejak 30 Juni 2016 dini hari WIB tadi, seperti dilansir dari Daily Sabah yang dikutip Indosport.
Berdasarkan seorang reporter Associated Press, Rob Harris, UEFA menganggap insiden teror di Ataturk Airport Istanbul Turki tersebut tak mempunyai hubungan dan sebab langsung untuk sepakbola.
“UEFA menyatakan jika mengheningkan cipta hanya bakal digelar untuk tragedi yang berkaita langsung dengan sepakbola atau salah satu tim yang turutserta atau negara tuan rumah,” ujar Harris pada akun Twitter-nya.
Pernyataan UEFA itu memang cukup memantik respon kegeraman di kalangan pengguna Twitter. Mereka banyak mengingatkan bahwa Turki adalah salah satu negara yang juga masuk ambil pada turnamen Euro 2016 yang dilaksanakan di Prancis, walaupun mereka telah terdepak di babak penyisihan.
Pads insiden teror Istanbul, sekitar 42 orang meninggal dunia dan 130 orang diberitakab menderita luka-luka pada serangan bom bunuh diri dan serangan bersenjata di bandara Ataturk Istanbul, Turki.
Sikap UEFA ini berbeda ketika terjadinya serangan teror di Paris (Paris Attack). Untuk insiden bom Paris, 13 November 2015 lalu, UEFA menyatakan semua tim yang bermain di pertandingan internasional Eropa di minggu depan (usai Paris Attack) bakal memakai ban lengan hitam, dan dilaksanakan seremoni mengheningkan cipta satu menit sebelum pertandingan digelar sebagai menghormati para korban serangan Paris. [orin/sip]
foto: middleeastupdate.net
Posting Komentar