MARABAHAN - Masalah kemiskinan nampaknya masih menjadi momok bagi Kabupaten Barito Kuala (Batola) meski sudah lepas dari status daerah tertinggal. Hal inilah yang menjadi sorotan dari M Agung Purnomo, anggota DPRD Kabupaten Batola.
Menurutnya, masalah ini adalah problematika yang krusial bagi Kabupaten Batola. Sehingga perlu ada solusi konkret yang bisa dirasakan oleh masyarakat Batola untuk mengurangi tingkat kemiskinan di daerah mereka.
Apalagi tingkat kemiskinan yang tinggi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian, pendidikan dan jumlah kriminalitas. "Masalah krusial yang dialami Kabupaten Barito Kuala saat ini adalah masalah kemiskinan dan memang tergolong kabupaten tertinggal walaupun 2015 lalu sudah keluar dari status tertinggal," kata anggota Komisi II DPRD Kabupaten Batola ini, Selasa (9/8/2016).
Dijelaskannya, ada beberapa program yang sudah dicanangkan pemerintah daerah dalam menanggulangi masalah ini seperti pengurangan pekerja anak, penyaluran pupuk bersubsidi tanpa bunga bagi para petani, diklat keterampilan warga miskin dan program Bawa Tas. "Itulah beberapa program yang diharapkan mengurangi tingkat kemiskinan dk Batola," tutur politisi PKS ini.
Selain itu Agung memaparkan ada salah satu program pemerintah pusat yang sangat tepat dan berpengaruh signifikan dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Batola yaitu Program Percepatan Keluarga Harapan (PKH).
"Batola hingga saat ini tercatat 2888 jiwa yang masuk program ini dan sangat terasa di masyarakat, serta harus terus dioptimalkan," kata dia. [orin/sip]
Posting Komentar