BANJARMASIN, BBCOM - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalsel menggelar aksi damai di halaman DPRD Kalsel Jumat (26/5/2017).
Massa KAMMI Demo DPRD Kalsel |
Aksi bertujuan mengecam perlakuan aparat keamanan yang melakukan tindakan represif terhadap peserta aksi KAMMI di Jakarta, Rabu lalu. Dalam aksi di Jakarta, tujuh orang pengurus KAMMI yaitu Kartika Nur Rakhman (Ketua Umum PP KAMMI), Risdam Buyung, Edo Hendra Kusuma, Arifin Tanjung, Khaidir Ali, Bayu Anggara, dan Mursalim menjadi korban pemukulan aparat kepolisian. Tak luput, salah seorang aktivis perempuan KAMMI juga menjadi korban pemukulan.
Selain mengecam perlakuan represif kepolisian tersebut, peserta aksi damai di Banjarmasin juga menuntut Kapolres Jakarta Pusat Suyudi Ario Seto dan Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan bertanggung jawab terhadap perlakuan itu.
Tuntutan-tuntutan tersebut disampaikan oleh koordinator aksi kepada HM Rozaniansyah, Sekretaris DPRD Kalsel mewakili anggota dewan yang semuanya sedang tidak berada di kantor.
"KAMMI mengecam tindakan represif kepolisian dan menuntut agar Kapolres Jakarta Pusat dan Kapolda Metro Jaya bertanggungjawab," ujar Armadiansyah, korlap aksi, ketika menyampaikan tuntutan.
Peserta aksi yang diberi kabar bahwa tidak ada satu pun anggota dewan berada di kantor menuntut agar dapat masuk ke ruangan untuk memeriksa ruangan dewan. Tuntutan tersebut diizinkan oleh HM Rozaniansyah.
Setelah masuk dan mengecek ruangan di kantor DPRD Provinsi Kalsel yang kosong tidak ada satu pun anggota dewan di dalam. Laifvan Suffi Irwani, Ketua KAMMI Kalsel mengaku kecewa.
"Saya dan kawan-kawan kecewa karena sama sekali tidak ada anggota dewan yang berada di tempat," ujarnya
Adapun, rute aksi damai KAMMI di Banjarmasin hari ini dimulai dari halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, lalu menuju bundaran Hotel A, kemudian ke halaman DPRD Provinsi Kalsel, terakhir kembali ke halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin. [mma/sip]