BANJARMASIN, BBCOM - Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemkot Banjarmasin, Ahmad Fanani Saifudin optimis mampu mengatasi permasalahan kawasan kumuh di kota berjuluk Kota Seribu Sungai ini hingga 2019.
Kendati memiliki presentasi lima persen untuk kawasan kumuh di Banjarmasin, atau 549 hektar dari total luas keseluruhan yang berjumlah 984.600 hektar (ha), ia mengatakan, tidak ada yang mustahil.
Itu bisa terwujud jika penanganan kawasan kumuh dilakukan sungguh-sungguh. Mengingat, bercermin di 2016 lalu, pemkot berhasil mengurangi kawasan kumuh tiga puluh empat persen atau 188 ha.
"Artinya kita tinggal mengerjakan enam puluh enam persen saja lagi di 2017 sampai 2019 mendatang," jelasnya kepada wartawan BeritaBanjarmasin.com, Senin (15/5/2017).
Tahun ini, lanjutnya, Kota Banjarmasin mendapatkan bantuan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Bank Asia sebesar dua puluh miliar rupiah. Sehingga pemkot mendapat titik terang dalam hal keuangan.
"Karena Banjarmasin dilihat serius menangani masalah kawasan kumuh. Alhamdulillah kucuran dana bisa kita dapatkan, walau secara berangsur-angsur," urai dia.
Ia menjelaskan, tahun ini Pemkot Banjarmasin akan memfokus diri menangani kawasan kumuh dalam kategori berat. Artinya permukiman yang masih memiliki tujuh indikator kategori kawasan kumuh berat seperti, tidak memiliki prasarana jalan, bangunan yang semerawut, pelayanan kebersihan yang tidak terjangkau, seperti, tidak adanya tempat sampah, kurangnya air bersih, dan tidak adanya pembuangan air limbah akan lebih diutamakan dalam penanganannya.
"Tahun lalu kita bisa mengurangi seratus delapan puluh delapan hektar. Dibantu dari NUSP sebanyak 97 hektar," paparnya.
Ditambahkannya, Pemerintah Pusat sendiri sebenarnya menargetkan penuntasan kawasan kumuh bisa mencapai nol persen. Ia pun berharap kendati tidak dapat mencapai target, paling tidak kerja dari Dinas Perumahan dan Permukiman dapat mendekati target.
"Kalau nol persen mungkin tidak lah, paling tidak mendekati. Karena siklus kawasan kumuh ini tidak menentu," tutupnya. [sbr/sip]