BERITABANJARMASIN.COM - Masih banyak masyarakat Kalimantan Selatan yang tidak mengetahui kuliner langka khas Banjar yang satu ini. Nasi Astakona namanya, kuliner ini lahir dari tradisi di Kesultanan Banjar tempo dulu. Biasanya disajikan untuk tamu istimewa di Kesultanan Banjar.
Nasi Astakona dari tampilannya cukup berbeda dengan nasi tumpeng. Jika nasi tumpeng berbentuk kerucut ke atas, nasi Astakona disajikan bertingkat-tingkat. Di dalam sajian Nasi Astakona, juga dimasukkan lauk udang yang besar, atau biasa disebut masyarakat Banjar undang galah. Udang jenis ini cukup mahal.
foto: Humas Pemprov Kalsel |
Di Banjarmasin sendiri, sangat jarang nasi Astakona disajikan dalam acara-acara resmi pemerintahan maupun perkawinan. Namun belakangan nasi Astakona mulai kembali diangkat dan disajikan. Pada Mei 2017, harga nasi Astakona cukup mahal, hingga mencapai Rp1,5 juta untuk satu penyajian. Satu penyajian diperkirakan bisa menjadi 10 porsi.
Astakona sendiri adalah suatu istilah dari
sastra Indonesia lama yang berarti segi banyak. Nasi astakona merupakan
gambaran dari banyaknya sajian dari yang dihidangkan pada suatu tempat,
khusus dari talam yang bertumpang ‘banyak’ tiga atau lima susun."Cukup mahal sekarang harganya, karena sangat jarang orang bisa membuat nasi Astakona," kata Khaidir, warga Banjarmasin Utara yang pernah memesan nasi Astakona untuk sebuah acara.