BANJARMASIN, BBCOM - Setelah sukses mempercantik bundaran Jalan Brigjen Hasan Basri (kayu tangi) dengan hiasan jukung Tambangan terbang. Kali ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin kembali berencana merenovasi bundaran Hariono MT.
Bundaran yang mempertemukan Jalan Hariono MT dan Jalan Pangeran Samudera akan dibangun tidak kalah cantiknya dengan bundaran Kayu Tangi.
Mengankat tema pengenalan ikon kota seribu sungai seperti yang dilakukan terhadap bundaran Kayu Tangi, kali ini DLH akan menghias bundaran tersebut dengan kerangka berbentuk ikan Kalabau.
Ya, ikan kalau merupakan salah satu spesies ikan yang hidup di sungai - sungai Banjarmasin. Namun sayangnya, saat ini ikan tersebut sudah sangat jarang ditemui. Sehingga DLH berupaya membantu memperkenalkan kembali jenis ikan tersebut kepada masyarakat, seperti halnya jukung tambangan yang ada di bundaran Kayu Tangi.
"Masyarakat banyak mengira bakantan ikon kota Banjarmasin, yang sebenarnya itu merupakan ikon Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan ini semoga orang lebih bisa mengenal ikon yang dimiliki Banjarmasin sendiri, seperti jukung tambangn dan ikan kalabau ini," ucap Kapala DLH Kota Banjarmasin Mukhyar.
Ia mengakui, jika ikan kalabau memang sudah sangat sulit dicari. Sebab saat mencari gambar ikan tersebut untuk dijaikan reverensi bentuk, pihaknya harus susah payah memesan ikan yang asli di salah satu pasar tradisional di Banjarmasin.
"Mamang sudah sangat sulit ditemukan. Kemarin untuk memperoleh reverensi saja kami harus memesan ikan itu di Pasar Lama," ungkapnya.
Ditanya terkait anggran, Mukhyar mengatakan pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp200 juta untuk renovasi bundaran yang ditargetkan selesai pada tahun 2017 ini. [sbr]
Posting Komentar