BANJARMASIN, BBCOM - Malam itu suasana cukup tenang dan teduh. Aroma biji kopi yang baru digiling mulai terasa. Harumnya menggugah rasa. Sayup-sayup terdengar suara dzikir dari surau, bada sholat.
Begitulah suasana di HUDES COFFEE, kedai kopi pertama di Banjarmasin yang mengkhususkan diri menyajikan kopi asli Kalimantan Selatan. Kopi Pengaron namanya.
Ukuran kedai ini hanya 3x4 meter luasnya. Entah kenapa, terasa ada "magnet" yang kuat di kedai ini, yang membuat kita betah duduk di dalamnya. Terlihat di dinding ada tulisan "Rayakan Persahabatan dalam Tiap Seduhan Kopi."
Ada pula tulisan, "Kopi ada sahabat ahli taat, ahli ilmu dan ahli ibadah. Menyanggga mata dan punggung untuk beribadah dan menuntut ilmu dalam daras dan bahas."
Unik memang. Amat jarang ada kedai kopi seperti ini. Di balik kesederhanaan ini, rupanya kedai ini tak bisa juga dianggap "sederhana." Tampak penyajian kopinya cukup spesial. Ada alat-alat seduh kopi yang cukup "aneh"
Mulai dari seperti gelas berlubang, alat seperti suntikan besar (yang mereka sebut Aeropress), hingga saringan kopi besi dari Jepang. Bahkan ada timbangan pengukur berat biji kopi yang akan digiling segala.
Tentang pengunjung, ini yang juga unik. Di kedai dengan ukuran hanya 3x4 meter ini, yang datang tidak jarang adalah para tokoh di Kalsel. Mulai dari bos salah satu koran terbesar di Kalsel, pengusaha ternama, anggota dewan, pimpinan sekolah, pengacara, dosen, aktivis mahasiswa, hingga buruh.
Kedai ini agak susah dicari. Letaknya boleh dibilang seperti istilah "di ujung dunia". Tak ada papan petunjuk atau lampu atau apalah namanya yang bisa membantu pengunjung mencari.
Alamatnya di Jalan Karya Sabumi, Komplek Kejaksaan, belakang KUA Banjarmasin Utara. Beruntung ternyata sudah ada di Google Maps, dengan kata kunci Hudes Coffee Pengaron.
Kedai ini berkeinginan mengembangkan kopi lokal Kalimantan Selatan menjadi kopi yang berkualitas dan dikenal dunia. [sip]
Posting Komentar