Banjarmasin, BBCom – Sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia yang masuk sebagai anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), Kota Banjarmasin kini telah merancang sebuah museum sejarah kota seribu sungai.
(H. Ibnu Sina bersama rombongan saat mengunjungi kawasan yang akan di pakai untuk museum/humpro-bjm) |
Terletak di kawasan Jalan Teluk Kelayan, Banjarmasin, sebuah rumah tua akan dijadikan sebagai museum oleh Pemko Banjarmasin.
Tak hanya mengandalkan keunikan bangunannya saja, museum itu rencanannya juga akan dilengkapi dengan benda-benda pusaka bersejarah.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan, rumah yang akan dijadikan sebagai museum itu awalnya milik seorang warga yang lahannya telah dibebaskan oleh Pemko Banjarmasin untuk kepentingan pembuatan siring sungai.
“Pembuatan museum Kota Banjarmasin ini akan lebih menguatkan status Kota Banjarmasin sebagai salah satu kota pusaka di Indonesia,” ucapnya, Rabu (14/02).
H Ibnu Sina bersama kepala SKPD terkait sengaja datang langsung ke rumah yang akan dibuat menjadi museum itu, agar bisa memastikan lokasi maupun bangunan rumah tersebut memang memiliki nilai sejarah dan layak untuk dijadikan museum kota ini.
“Rumah ini sangat cocok untuk dijadikan museum. Alhamdulillah kita dapat rumah ketika akan melakukan pembebasan lahan untuk pembuatan siring sungai,” katanya.
Untuk keberadaan benda pusaka yang rencananya akan mengisi setiap ruang di musem tersebut, lanjut orang nomor satu di kota berjuluk seribu sungai ini, terlebih dahulu akan dibicarakan dengan ahli waris pemilik benda tersebut.
Meski begitu, mantan anggota DPRD Kalsel ini menyatakan, pihak pemerintah daerah sangat ingin mengelola benda-benda tersebut sebagai bagian dari sejarah kota ini.
“Benda pusaka yang ada di rumah ini pengelolaannya akan kita bicarakan dulu dengan pihak ahli warisnya. Kalau Pemko Banjarmasin sebenarnya sangat ingin mengelola benda-benda yang bernilai sejarah itu untuk koleksi dalam museum,” terangnya.
Selain dilengkapi dengan benda pusaka, rencana lain yang akan dibuat dalam museum yang akan diresmikan antara tahun 2019-2020 itu, adanya teknologi digital yang digunakan untuk memperjelas jejak sejarah Kota Banjarmasin.[humpro-bjm/ayo]