Banjarmasin, BBCom - Salah satu upaya untuk menciptakan situasi keamanan, ketertiban dalam lingkungan serta menerapkan virus kedisiplinan masyarakat diawali dengan melakukan pendekatan kepada anak-anak.
(keramahan Bripka Abdul Aziz membuat siswa sekolah dasar merasa nyaman dan bersemangat/beritabanjarmasin.com) |
Tak terkecuali kepada anak-anak di tingkatan Sekolah Dasar. Justru kepada anak-anak itu, penanaman disiplin dalam segala hal dilakukan sejak dini akan tercipta kamtibmas yang di dambakan oleh masyarakat umum.
Seperti yang dilakukan oleh Bripka Abdul Aziz saat menyambangi SDN Basirih 5 Jl. Tembus Mantuil, Banjarmasin.
Dihadapan para siswa, anggota Polsek Banjarmasin Selatan itu bercengkrama dengan para pelajar, memberikan pemahaman dalam bermain dan berinteraksi dengan sesama teman guna menghindari tindak kekerasan serta yang kalah pentingnya juga memberikan pengetahuan tentang rambu-rambu lalu lintas dan lainnya.
‘’Ibarat syair nyanyian yang biasa kita kenalkan pada anak, belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar seteah dewasa bagai mengukir di atas air. Ini pedoman kita,’’ kata Polisi bertubuh subur itu kepada wartawawan beritabanjarmasin.com.
Walhasil ketika sejak dini anak-anak sudah ditanamkan hal-hal yang baik dengan memberikan himbaun tentang kedisiplinan,kepatuhan terhadap aturan dan diberikan perambu lalu lintas di jalan sehingga karakter moral mereka akan terbentuk sejak dini.
"Dengan penyuluhan sejak dini, ketika mereka masih kecil, maka ingatan mereka tentang bagaimana sosok polisi, bagaimana rambu di jalan, fungsinya apa, semua akan terpatri lama di hati mereka," ujarnya.
Sosok sederhana Bripka Abdul Aziz dalam memberikan arahan dan bimbingan rupanya menginspirasi bocah duduk di bangku sekolah dasar.
“Kami yakin dengan adanya sosialisasi ini akan dapat menambah wawasan pada siswa dan selanjutnya mereka akan berprilaku taat pada hukum dan juga tertib dijalan,"tuturnya.
Ia pun berharap, kehadiran Polisi di tengah-tengah siswa sekolah dasar itu secara berlahan bisa menghilangkan Stigma “menakutkan” Polisi di mata anak – anak. [edos/ayo]