Banjarmasin, BBCom - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Banjarmasin pada hari Selasa (13/02) menggelar Ngopi (Ngobrol Politik) tentang "Sudah Layak kah Banjarmasin Menjadi Kota Layak Anak (KLA) ?". Bertempat di rumah Anno Banjarmasin.
(Ngopi, Ngobrol Politik yang di gelar KAMMI Banjarmasin/beritabanjarmasin.com) |
Narasumber pada acara tersebut Hj. Ananda Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Emilia dari Institut Demokrasi dan Pemeritahan Daerah (Indepemda) dan M. Alfiansyah dari KAMMI Daerah Banjarmasin.
Turut dihadiri pula oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda diantaranya GMNI, PMII, IMM dan GMKI, HIKMABUDDHI, PMKRI, dan KMHDI Kota Banjarmasin.
Diskusi berlangsung interaktif diselingi dengan tawa dan beberapa fakta mengenai ketercapaian Banjarmasin menjadi Kota Layak Anak.
Totok Agus menyampaikan bahwa mengenai apakah Banjarmasin sudah layak menjadi kota layak anak itu tergantung dari persepsi kita memandangnya.
"Jika kita melihatnya dari kacamata Kementerian terkait maka jelas Banjarmasin dianggap sudah masuk dalam kategori tersebut apalagi beberapa waktu lalu Banjarmasin memperoleh penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada predikat pratama," jelasnya.
Sementara itu Hj. Ananda menyampaikan bahwa dari DPRD Kota sudah berjuang agar pengawasan dan penganggaran khususnya ikhtiar agar Banjarmasin masuk dalam kategori Kota Layak Anak.
"Kita sudah ikhtiar bahkan saya dengan Walikota selalu koordinasi mengenai hal ini, kita concern juga mengawasi pelaksanaan Peraturan daerah Nomor 15/2015 tentang Pengembangan Kota Layak Anak," ujarnya.
Emilia dari Indepemda menyampaikan bahwa pencegahan menjadi sektor yang penting.
"Ya, saya pikir mencegah apabila ada kejahatan terhadap anak itu lebih penting, karena apabila sudah terjadi walau perangkat hukum kita lengkap dan aparat kita siap namun bila lalai dalam tahap ini akan menjadi gali lobang tutup lobang," ungkapnya.
Pendapat lain diungkapkan oleh M. Alfiansyah ia menilai bahwa kota Banjarmasin belum layak menyandang predikat sebagai Kota Layak Anak.
"Dari KAMMI saya pikir jelas bahwa dengan realitas dilapangan Banjarmasin belum layak dianggap sebagai Kota Layak Anak walaupun mendapatkan penghargaan dari Kementerian, di lapangan masih jauh, jangan sampai predikat pratama hanya jadi pepesan kosong," bebernya.
Masih oleh Alfi sapaan akrabnya, dia menjelaskan kalau malam-malam masih banyak anak-anak yang berkeliaran di jalan yang harusnya istirahat bahkan ada anak-anak yang bekerja pula disaat anak-anak yang lain sekolah.
“Kita sadar tidak arif juga kalau meletekan segala persoalan kepada Pemko namun selaku penanggung jawab tertinggi maka berkewajiban untuk lebih care lagi selaku pelayan masyarakat dan pelayan anak-anak,” pungkasnya. [edos/ayo]