Banjarmasin, BBCom - Campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua begitu memprihatinkan. Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, terdapat 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk di Asmat. Selain itu ditemukan pula 25 anak suspek campak serta empat anak yang terkena campak dan gizi buruk.
(poster ajakan untuk membantu warga Asmat, Papua/beritabanjarmasin.com) |
Kemenkes RI pada 16 Januari 2018 telah mengirim 39 tenaga kesehatan yang terdiri dari 11 dokter spesialis, empat dokter umum, tiga perawat, dua penata anestesi, dan 19 tenaga kesehatan dari ahli gizi, kesehatan lingkungan, dan surveillance, seperti dilansir pada Kompas.com, (06/01).
Beberapa daerah di Tanah air tidak ketinggalan melakukan penggalangan dana dan bantuan untuk korban di Asmat bahkan ada yang langsung turun ke lapangan untuk meninjau.
Langkah itu salah satunya diambil oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) se Kalimantan Selatan yang akan melaksanakan penggalangan dana untuk korban gizi buruk dan campak di Asmat, Papua.
"Walau tak banyak yang bisa di berikan, melalui penggalangan dana ini kami harapkan kita bisa berpartisipasi sebagai wujud pengabdian kita untuk negeri ini. Inilah salah satu yang bisa kita lakukan untuk membantu saudara-saudara kita di Timur Indonesia sana," ujar Muliadi Ketua aksi penggalangan dana untuk Asmat kepada beritabanjarmasin.com.
Penggalangan dana akan berlangsung sore ini, Selasa (06/1), Pukul 15.00 WITA di Taman Van Der Pijl, Kota Banjarbaru.
Muliadi pun menambahkan uang hasil penggalangan dana akan di salurkan melalui Rumah peduli KAMMI (RKP) sayap KAMMI Pusat dibidang kemanusiaan.
RKP senidiri pun sekarang sudah berada di Asmat, Papua.
Masih oleh Muliadi ia mengajak kepada seluruh warga di Kalimantan Selatan, khususnya di Banjarbaru agar aktif dan berpartisipasi.
"Ya, kita tunggu sikap proaktif warga Banjarbaru untuk memberi bantuan kepada saudara-saudara kita di Asmat sana," pungkasnya. [afs/ayo]