(foto bersama Kepala UPT Perpustakaan ULM (tengah/baju merah), Josep Edyanto (keempat dari kiri), Imam Budi Prasetiawan (kelima dari kanan) dengan para peserta/beritabanjarmasin.com) |
Banjarmasin, BBCom - Hari ini, Rabu (14/02) bertempat di lantai I Aula Rektorat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan ULM mengadakan seminar nasional dengan mengusung tema "Peran Pustaka Elektronik dalam Mendukung Perpustakaan Digital yang Efektif dan Efisien".
Abdul Hadi selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan ULM menyampaikan latar belakang jadi mengadakan adalah karena kewajiban dari pustakawan harus mengembangkan diri.
"Tiga tahun terkahir jumlah peminjam buku menurun di kampus, setelah kita analisis ternyata ada kaitan dengan karakter peminjam. Dimana mahasiswa sekarang kurang begitu suka untuk membawa buku, datang ke perpustakaan pun mereka hanya memoto beberapa halaman lalu pulang," jelasnya.
Ia menuturkan karena beralihnya orientasi ke digital tersebutlah jadi motivasi untuk mendorong seminar tentang perpustakaan digital ini.
Acara di isi oleh Imam Budi Prasetiawan Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Pusat dan Josep Edyanto dari PT. Enam Kubuku Indonesia.
Dalam pemaparannya Imam Budi menyampaikan bahwa tujuan di bentuknya FPPTI adalah untuk berjejaring, peduli dan maju bersama sesama pustakawan di Perguruan Tinggi se Indonesia.
Selain itu ia menambahkan dengan memakai sistem digital kita akan mengetahui sejauh mana perkembangan perpustakaan perguruan tinggi tersebut dan mencegah dari tindakan plagiarisme.
Ia pun berharap kepada semua peserta agar selalu memelihara semangat jangan sampai semangat di awal saja.
"Apabila FPPTI Kalimantan Selatan terbentuk semoga bisa menjadi wadah organisasi bersama dan kemajuan bersama. Jangan hanya semangat di awal, harus jaga konsisten dan persisten," imbuhnya yang juga pernah bekerja di Kedutaan Amerika Serikat kepada wartawan beritabanjarmasin.com.
Hal sama di sampaikan oleh Josep Edyanto ia mengatakan mau tidak mau perpustakaaan sekarang harus menyesuaikan dengan kondisi zaman now.
"Mau tidak mau kampus harus menyesuaikan, karena anak sekarang kalau membaca kertas tidak seperti dulu, mereka lebih kenal denga gadget, termasuk layanan perpustakaan juga harus menyesuaikan, pustakawannya juga harus siap kalau tidak lama-lama akan tergusur," ujarnya.
Masih oleh Josep ia berharap para pustakawan harus mengikuti ini, jangan sampai menyalahkan situasi. harus meningkatkan kemampuan karena ada banyak konsep-konsep perpustakaan digital yang bisa di aplikasikan.[edos/ayo]