Banjarmasin, BBCom - Pemilu serentak akan di gelar pada 2019 yakni dalam rangka memilih Presiden dan Anggota legislatif.
Salah satu baliho yang terpampang di kota Banjarmasin/beritabanjarmasin.com |
Beberapa partai politik seperti PDI-Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar sudah mendeklarasikan bahwa akan mengusung Joko Widodo lagi sebagai calon presiden 2019.
Berkaitan dengan hal tersebut demam calon presiden (capres) dan wakil calon presiden (cawapres) juga menjangkiti di Kalimantan selatan.
Dibeberapa sudut kota di Banjarmasin dan Banjarbaru bertebaran baliho-baliho besar yang secara tidak langsung mengklaim diri sebagai capres atau cawapres pada pemilu 2019 nantinya.
Seperti Baliho Muhaimin Iskandar yang mengajukan diri sebagai cawapres 2019 dan baliho Anis Matta yang mengajukan diri sebagai capres, padahal diketahui belum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum dan jadual kampanye untuk capres atau cawapres 2019.
Budi Suryadi akademisi dari Fisip ULM menanggapi bahwa adanya baliho-baliho besar tersebut sifatnya hanya sekedar untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat karena belum ada keputusan resmi dari KPU Pusat mengenai siapa saja capres dan cawapres nantinya.
Masih oleh Budi, ia berharap ada penjelasan dari instansi terkait agar masyarakat tidak bingung.
"Ya hal ini jika tidak dijelaskan dengan masyarakat bisa menjadi preseden buruk bagi pendidikan politik mereka, karena masyarakat bisa salah sangka dan menganggap itu benar-benar capres atau cawapres pada pemilu 2019 nanti," ujarnya melaui pesan pendek kepada beritabanjarmasin.com, pada (27/03).
Berbeda dengan Budi, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalsel Iwan Setiawan menyampaikan bahwa tidak masalah dengan adanya baliho-baliho besar tersebut karena tarafnya yang masih sosialisasi bukan kampanye.
"Yang penting kan mereka taat aturan, memasang dengan ijin dan bayar pajak dengan pihak pemerintah setempat," ujarnya.
Ia juga mengakui bahwa Bawaslu Kalsel tetap dan selalu memberikan himbauan secara resmi kepada para partai politik peserta pemilu agar tetap mentaati aturan main.
Sementara itu Windy Praseto Koordinator Anis Matta Pemimpin Muda (AMPM) Kalsel mengatakan tidak terpengaruh dengan kondisi yang ada sekarang, karena mereka murni ingin mempromosikan Anis Matta sebagai capres alternatif.
"Kami bersyukur dan senang apabila ada saran atau masukan bahkan jika ada yang nyinyir sekalipun karena itu adalah suntikan bagi kami untuk bertarung nantinya pada 2019," ujarnya dengan nada yakin. (ghomadi/ayo)