Banjarmasin, BBCom - Kaderisasi merupakan elemen penting dalam sebuah organisasi apalagi organisasi pergerakan, yang ruh dan raganya terletak pada pengkaderan.
Diawal tahun 2018 berbagai macam organisasi kepemudaan termasuk yang ada di bumi Kayuh baimbai melaksanakan jenjang kaderisasi dari tingkat dasar hingga ahli.
Pada tanggal 16-18 Maret kemarin dilaksanakan Kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Banjarmasin, bertempat di Tambang ulang BP2T, Pelaihari.
Ketua Pelaksana Ernawati Lipat Masan menyebutkan bahwa terselenggaranya kegiatan ini adalah agenda rutin pembinaan internal sesuai silabus pembinaan yang sudah yang ada di PMKRI Banjarmasin.
Diawal tahun 2018 berbagai macam organisasi kepemudaan termasuk yang ada di bumi Kayuh baimbai melaksanakan jenjang kaderisasi dari tingkat dasar hingga ahli.
Pada tanggal 16-18 Maret kemarin dilaksanakan Kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Banjarmasin, bertempat di Tambang ulang BP2T, Pelaihari.
Ketua Pelaksana Ernawati Lipat Masan menyebutkan bahwa terselenggaranya kegiatan ini adalah agenda rutin pembinaan internal sesuai silabus pembinaan yang sudah yang ada di PMKRI Banjarmasin.
Sesi foto bersama dengan anggota baru PMKRI Banjarmasin/beritabanjarmasin.com |
Narasumber terdiri dari berbagai kalangan seperti Alumni PMKRI hingga Advokat yang sudah malang melintang guna menambah wawasan sehingga benar-benar matang sebelum hadir memberi kontribusi pada masyarakat.
Antusias peserta cukup baik, terbukti saat kegiatan berlangsung dalam sesi debat berlangsung saling beradu argumentasi.
Secara umum mereka menyinggung persoalan penduduk miskin di Kalsel, yang menurut klaim mereka dalam beberapa bulan terakhir malah mengalami peningkatan. Pada September 2016 angka penduduk miskin sebesar 184 ribu orang.
"Perhitungan terakhir di bulan Maret 2017, jumlahnya bertambah 10 ribu menjadi 194 ribu orang, kita masih menunggu realisasi dari visi Kalsel Mapan yang di bawa oleh Paman Birin saat kampanye," ujar Maria Dwi Oktavira salah seorang peserta.
Ketua Presidium PMKRI Banjarmasin, Dedy Koco Susilo menyampaikan para kader harus menanamkan tiga benang merah (Kristianitas, Intelektualitas dan Fraternitas) dan visi-misi dari PMKRI sendiri ditengah arus globalisasi.
"Saya melihat disini seakan mahasiswa harus disibukkan dengan tugas. Padahal mahasiswa adalah kader bangsa yang kritis, dengan adanya mahasiswa ikut dalam organisasi pembinaan yang jelas seperti PMKRI terbuka mahasiswa apa saja, latar belakang apa boleh berhimpun berasaskan Pancasila dan Persaudaraan Sejati tentu tidak akan merugikan bahkan menguntungkan yang mana tidak didapat di bangku perkuliahan," ujarnya kepada beritabanjarmasin.com.
Selain itu, ia juga prihatin mengenai polusi sosial yang sekarang ini melanda lingkungan kehidupan masyarakat seperti pergaulan bebas, narkoba, pengaruh media, yang ikut menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Pencegahan terhadap hal tersebut melalui Solidaritas, kegiatan positif yang mampu menjawab persoalan zaman. Oleh karena itu, PMKRI St. Agustinus Banjarmasin harus menjadi pencegah terhadap hal-hal negatif tersbut sesuai dengan visi dan misi kita," imbuhnya yang juga alumni dari fakultas hukum ULM.
Banyak instansi lain yang ikut andil bagian dalam masa penerimaan anggota baru yang digelar oleh PMKRI Banjarmasin seperti dinas terkait dan TNI.
Banyak instansi lain yang ikut andil bagian dalam masa penerimaan anggota baru yang digelar oleh PMKRI Banjarmasin seperti dinas terkait dan TNI.
"Kami ucapkan terimakasih kepada Dinas BP2T, Korem 101 Antasari dan yang pasti para senior alumni yang saat ini walaupun tugas dan aktivitasnya sebagian tidak di Kalsel tetap mendukung secara moril dan materiil," ujar Enawati selaku Ketua Panitia.
Ia berpesan bagi anggota baru lanjutkan perjuangan, karena ketika kita semakin terbentur maka akan terbentuk. (ghomadi/ayo)
Ia berpesan bagi anggota baru lanjutkan perjuangan, karena ketika kita semakin terbentur maka akan terbentuk. (ghomadi/ayo)