 |
| Sosialiasi jambore masyarakat gambut di aula rektorat ULM / beritabanjarmasin.com |
Banjarmasin, BBCom - Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak memiliki lahan Gambut, tersebar di lima titik provinsi di Sumatra Selatan, Kalimantan selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua. Dengan banyaknya lahan gambut di republik ini tentu pula patut di kaji manfaat dan pemeliharaannya.
Oleh karena hal tersebut Badan Restorasi Gambut (BRG) menggelar talkshow yang berlangsung di gedung Rektorat Universitas Lambung Mangkurat kota Banjarmasin dengan mengangkat tema Sosialiasi Jambore Masyarakat Gambut, pada Jumat (27/04).
Menurut Prof. Yudi Firmanul Arifin Wakil Rektor IV ULM mengutarakan bahwa ketika Gambut ini dijaga maka akan bermanfaat luar biasa karena sumber air yang sangat tinggi juga sumber pangan yang besar.
"Ya, salah satu cara untuk menjaga supaya air tetap ada dengan selalu memastikan terjaganya Gambut dengan penanaman dan sebisa mungkin mencegah dari kebakaran lahan Gambut," ujarnya dalam sambutan.
Nazir Foead Kepala BRG mengatakan ditahun 2015, 2,6 juta lahan Gambut rusak akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Untuk itu dia menghimbau agar masyarakat bisa lebih peduli lagi dengan melakukan beberapa cara dalam pemeliharaan dan pelestarian Gambut.
"Kita bisa lakukan pemetaan sosial ekonomi, lalu membentuk kawasan pedesaan Gambut, menguatkan kelembagaan Gambut, hingga pemberdayaan ekonomi
dengan mengelola hasil lahan Gambut berupa purun (tikar-red)," paparnya.
Masih olehnya, ia juga mengatakan bahwa pemerintah selalu memfasilitasi agar diperolehnya sertifikat atau legalitas dan terus mendorong partisipasi restorasi Gambut oleh masyarakat untuk memelihara ekosistem dan meningkatkan ekonomi.
Senada dengan Kepala BRG, Aldi Fachrizaldi Putra Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa ULM sepakat untuk memanfaatkan dan melestarikan lahan Gambut yang ada di Indonesia terutama di Kalsel. (arum/puji/ayo)
