 |
| BNPT, FKPT , para narasumber dan tamu undangan lainnya saat foto bersama/beritabanjarmasin.com |
Banjarmasin, BBCom - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Kalimantan selatan mengadakan acara diskusi dengan mengangkat tema Saring Sebelum Sharing, Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat. Bertempat di Hotel Kindai Bestwestern.
Acara yang dihadiri 105 peserta yang sebagian besar dari kalangan wartawan ini bertujuan untuk mencegah radikalisme dan terorisme masuk ke Indonesia khususnya Kalimantan Selatan melaui media.
Hal ini disampaikan langsung oleh salah satu narasumber, Andi Intan Dulung.
"Media sangat efektif mencegah radikalisme apalagi media sosial sekarang dipakai setengah dari warga Indonesia, khususnya di Kalsel dari survei penelitian mengalami peningkatan pengguna internet dari tahun 2017 sebanyak 5,54 menjadi 7,97 di tahun 2018," jelasnya.
Perlu diketahui, pengguna umur 19-34 tahun terdeteksi pengguna internet tertinggi.
"Ya, media sosial ini mempunyai kekuatan dalam untuk mencegah radikalisme. Agar pengawasannya tidak salah perlu peran orang tua dalam pengawasan," Tutur Sri Astuti narasumber dari dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Ilmu Komunikasi Universitas Lambung Mangkurat.
Pernyataan yang sama disampaikan oleh Jimmy Silalahi dari Dewan Pers bahwa radikal itu bagus radikalisme yang tidak.
"Anak-anak muda menjadi sasaran empuk radikalisme. Senjata untuk mencegah terorisme adalah media, portal berita, media sosial dan mesin pencari. Kita jangan sampai kalah dengan terorisme." tandasnya yang juga Ketua Komisi Hukum dan perundang-Undangan di Dewan Pers ini. (arum/puji/ayo)
