Sesaat setelah acara seminar selesai, Rabu (02/05)/beritabanjarmasin.com |
Banjarmasin, BBCom - Hari peringatan Pendidikan Nasional yang bertepatan pada hari Selasa (02/05) diperingati dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengadakan seminar yang digarap oleh Himpunan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB).
Acara yang dihadiri berbagai kalangan, mulai dari mahasiwa UMB hingga siswa-siswi se Banjarmasin berjalan khidmat.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk meresapi kembali bahwa pendidikan adalah salah satu pendukung dan pondasi dari sebuah negara. Mahasiswa dan peserta didik harus paham mengenai esensi pendidikan," tutur Syakir Ahmad kepada beritabanjarmasin.com.
Kepala program studi Bahasa dan Sastra Indonesia ini juga menyampaikan bahwa harus ada sinergi dalam pendidikan seperti orang tua, sekolah, dan lingkungan tempat tinggal.
Dengan mengusung tema Pendidikan sebagai Alat Pembela Negara, pembahasan pun berkisar seputar kondisi pendidikan yang ada di Indonesia, khususnya Kalimantan Selatan.
"Masalah-masalah pendidikan di Indonesia akan terselesaikan jika ada kemauan politik para pemangku kebijakan, karena segalanya adalah soal kebijakan dan kemauan," terang M. Erfa Redhani selaku narasumber.
Alumnus magister hukum tata negara UI ini berpendapat bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) Kalsel berada pada urutan 22 dari 34 provinsi.
"Mestinya Pemprov Kalsel konsen pada masalah pendidikan di Kalsel mempriotiaskan anggaran belanja langsung seperti membangun sekolah yang rusak dan fasilitas yang layak untuk pendidikan," tandasnya.
Ia pun berharap kepada para pemuda yang sudah selesai merantau menuntut ilmu, agar kembali pulang untuk membangun Kalsel. (arum/puji/ayo)