Saat mediasi berlangsung antar Mahasiswa, DPRD Kalsel dengan Pertamina/beritabanjarmasin.com |
Banjarmasin, BBCOM - Menanggapi kelanjutan dari tiga kali aksi demo yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa se Kalsel, terakhir pada Rabu (16/05/2018).
DPRD provinsi kalimantan selatan akhirnya menggelar forum yang mempertemukan antara PT. Pertamina tbk cabang Banjarmasin, Hiswana Migas dengan para mahasiswa yang terdiri dari beberapa kampus seperti UNISKA, ULM, STIMIK Banjarmasin, UIN Antasari dan satu kampus dari kabupaten Kotabaru.
Pada mediasi tersebut mahasiswa di wakili oleh Toha selaku juru bicara, ia menyerahkan bukti data konkrit kepada Pertamina dan DPRD Kalsel akan kecurangan yang dilakukan SPBU di kota Banjarmasin, sehingga menimbulkan kelangkaan BBM khususnya jenis premium.
Menanggapi bukti tersebut Endo Eko Satrio Kepala Sales Eksekutif Retail Pertamina berjanji akan memberikan sanksi tegas pada SPBU yang melakukan kecurangan baik dilakukan pembinaan atau diberhentikan suplai minyak hingga satu atau dua bulan.
"Sudah ada 4 SPBU di Kalsel yang mendapatkan pembinaan diantaranya di Tabalong, Hulu Sungai Tengah, Tala dan Banjar," ujarnya.
Ia pun akan memberikan laporan data yang diberikan oleh para mahasiswa ke pusat untuk diproses, dalam jangka satu atau dua minggu SPBU yang melanggar peraturan akan dikenakan sanksi.
Sementara itu untuk kebutuhan kuota BBM Kalsel sebanyak 366.727 kiloliter pertahunnya, yang tersebar di 110 SPBU pada 11 kabupaten/kota, namun faktanya hanya 202.643 Kiloliter yang di edarkan ke masyarakat dikarenakan cuaca yang tidak mendukung pada saat pengiriman dari Pertamina pusat region Kalimantan di Balikpapan ke Kalsel. (arum/ayo)
Posting Komentar