Terlihat Masriyah (memakai kerudung biru) saat mengajar di sekolah nonformal yang di ketuai olehnya sendiri/beritabanjarmasin.com |
Masriyah, guru dan kepala sekolah ramah anak nonformal Baiman sekaligus kepala Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Kelayan timur, tergerak mendirikan sekolah nonformal beranjak dari rasa kemanusiaan, yang mana parasebagian besar muridnya di isi oleh anak jalanan.
Wanita 38 tahun ini juga terus berupaya dalam pekerjaan sosialnya untuk memberikan ilmu yang bermanfaat bagi mereka.
"Membina anak jalanan itu, tidak bisa langsung diberikan pembelajaran ilmu tapi juga harus diberikan perhatian layaknya seorang ibu kepada anaknya," tuturnya kepada beritabanjarmasin.com.
Meski mengaku sangat sulit dalam membina dan mendidik anak jalanan, Ibu lima anak tersebut berujar bahwa anak jalanan juga mempunyai hak sama dengan anak-anak pada umumnya untuk mendapatkan pendidikkan.
Selain itu, peran suami baginya jadi sumber inspirasi dan motivasi dalam berjuang mendidik anak jalanan.
"Saya selalu mendukung istri agar dia tetap semangat dengan misinya memberikan ilmu kepada anak jalanan, agar bermanfaat bagi masa depan mereka," tutur H. Ahmad Baihaqi suami dari Masriyah. (arum/puji/ayo).