(Pojok Kanan) Ketua presidium PMKRI Cabang Banjarmasin/beritabanjarmasin.com |
"Kami sangat mengutuk tindakan yang terjadi di Surabaya, aksi teror bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (Ngagel), Gereja Kristen Indonesia (di Diponegoro) dan gereja Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (di Arjuna)," tutur Dedy Koco Susilo ketua presidium PMKRI Banjarmasin.
Dikabarkan bahwa Korban meninggal dunia yakni 13 orang dan 43 orang luka-luka.
Masih oleh Dedy, alumnus fakultas hukum ULM ini juga mengecam tindakan yang tidak berperikemanusiaan tersebut karena telah menyebabkan beberapa orang korban.
"PMKRI Banjarmasin menghimbau kepada masyarakat kota Banjarmasin agar tidak terprovokasi dengan aksi teror yang terjadi di Surabaya, dan tetap menjaga kerukunan antar umat beragama serta beraktivitas seperti biasa," tandasnya.
Ia juga mengajak masyarakat kota seribu sungai untuk waspada dan selalu koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Kami harap Polri mengusut tuntas pelaku bom bunuh diri dan tidak takut terhadap teror karena masyarakat akan selalu bersama aparat," imbuhnya.
Pihaknya juga menghimbau kepada DPR untuk mensahkan UU Terorisme yang sampai saat ini masih menggantung.
"Peran Badan Intelijen Negara perlu juga di soroti dalam hal ini agar tidak terkesan lalai," pungkasnya. (arum/puji/ayo)
Posting Komentar