 |
| (Kiri) Ahmad Syawki penerima penghargaan dari CONSAL di Vietnam/beritabanjarmasin.com |
Banjarmasin, BBCOM - Profesi Pustakawan (pengelola perpustakaan-red) kurang diminati di Indonesia khususnya di Kalimantan selatan. Namun sepekan sebelumnya, pada tanggal 2-5 Mei 2018, pustakawan asal Banua memperoleh penghargaan di mancanegara, tepatnya di Vietnam dalam ajang 17th Congress of Southeast Asia Librarians (CONSAL).
Pustakawan tersebut ditemui beritabanjarmasin.com disela kesibukkannya sebagai pengajar dan pengurus perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
Ya, Ahmad Syawki Ayah 2 anak ini menyampaikan rasa gembira bercampur kaget saat membawa nama Kalsel dan Indonesia pada ajang bergengsi pemilihan pustakawan internasional di Vietnam.
"Saya senang dan berbangga hati bisa mewakili Indonesia terutama Kalsel yang baru pertama kali mendapatkan penghargaan pustakawan terbaik dua," ujarnya.
Pria 42 tahun itu menambahkan dengan adanya penghargaan yang didapatnya mampu membuka hati masyarakat khususnya dikalangan mahasiswa UIN Antasari, yang juga satu-satunya universitas punya jurusan perpustakaan.
"Planning selanjutnya akan membangun perpustakaan desa di 13 kabupaten/kota bersama dinas Perpustakaan daerah. Hingga sekarang sudah 4 kabupaten yang telah menerapkan diantaranya kabupaten Tanah laut, Kotabaru, Tabalong dan Balangan," pungkasnya. (arum/puji/ayo)
Posting Komentar