Senin, 28 Mei 2018

Salurkan Bantuan bagi Palestina, KSR Uniska Banjarmasin Gandeng ACT Kalsel

Senin, Mei 28, 2018 0 comment

Saat KSR Uniska melakukan penggalangan dana di Jl. H. Hasan Basry, Kamis (24/05/2018)/beritabanjarmasin.com

BANJARMASIN, BBCOM — Panggilan kemanusiaan untuk Palestina rupanya terus bergulir di tanah Kalimantan. Hal ini ditunjukkan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam organisasi KSR PMI Unit Uniska Banjarmasin. Meski dalam keadaan puasa, mereka tetap melakukan aksi penggalangan dana untuk Palestina pada Kamis (24/05/2018). Bertempat di sepanjang Jalan H Hasan Basri.

Terkumpul lah dana sebesar Rp 4.684.300 yang kemudian mereka serahkan ke lembaga kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Kalsel. Diserahkan pada Ahad (27/5/2018).

Muhammad Iqbal selaku perwakilan KSR Uniska, menyatakan mereka menggandeng ACT karena organisasi tersebut sudah lama fokus di bidang kemanusiaan dan selalu update tentang isu-isu sosial kekinian.

terlihat dua perempuan memegang karton berisikan kabar dari Palestina/beritabanjarmasin.com

“Momentum Ramadhan ini kan waktu yang baik untuk berbagi kepada sesama. Apalagi setelah melihat aksi Peduli Palestina di Banjarbaru, kami pun ingin terlibat membantu Palestina,” terang Iqbal.

Ia berharap, bantuan tersebut bisa sedikit mengurangi beban rakyat Palestina, dan memicu masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Banjarmasin untuk ikut melakukan aksi kemanusiaan serupa.

Ditemui terpisah Ery Zulfian Staf Marketing ACT Kalsel menyampaikan, apresiasi atas gerakan kebaikan yang telah dilakukan KSR Uniska Banjarmasin.

“Anak-anak muda ini hebat. Mampu menunjukkan empati yang besar kepada saudara yang jauh di sana,” ucapnya.

Ery menuturkan, blokade Israel atas Gaza yang telah berlangsung selama 11 tahun telah melumpuhkan hampir seluruh sendi kehidupan kota Gaza.

“Kita telah hadir di Palestina sejak 2009 mewakili bangsa Indonesia membersamai warga Palestina dengan berbagai aksi dan program, diantaranya bantuan bahan bakar untuk listrik rumah sakit,” tambahnya.

Masih oleh Ery, Di Gaza 80 persen orang bergantung pada bantuan kemanusiaan yang disediakan oleh organisasi amal. Ramadhan ini ribuan keluarga tidak akan mampu memenuhi kebutuhan mereka dari makanan dan barang-barang Ramadhan dan pegawai pemerintah tidak menerima gaji penuh mereka sejak berbulan-bulan. (act/ayo)