Salah satu remaja yang kedapatan pesta minuman keras dan mabuk lem/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Unit Patroli Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan, menangkap lima belas remaja yang kedapatan pesta minuman keras dan mabuk lem di tiga tempat berbeda.
Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol H Najamuddin Bustari, SE melalui Kanit Reskrim IPTU Siworo Zulkarnaen di Banjarmasin, Kamis (19/7/2018) mengatakan, tertangkapnya kelimabelas orang itu saat polisi melakukan patroli rutin di kawasan tersebut.
Bukan itu saja, mereka yang diamankan itu diantaranya terdiri dari sepuluh orang sedang pesta lem dan lima orang lainnya minum minuman beralkohol atau yang biasa disebut Aldo dan semuanya masih terlihat remaja.
Mereka kedapatan sedang asyik menghisap lem di Jalan Kelayan A, Kelurahan Kelayan Dalam dan Jalan Tembus Mantuil Gang Gandapura, Rabu (18/7/2018) malam sekitar pukul 22.00 Wita. "Sedangkan yang pesta Aldo kita amankan di Jalan Kelayan B, Banjarmasin Selatan," ungkapnya.
Selain mengamankan limabelas orang remaja itu, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti yang saat itu berada di dekat mereka di antaranya satu botol minuman keras jenis Aldo dan empat kaleng lem.
"Karena kedapatan barang bukti, dengan terpaksa kelimabelas orang tersebut langsung kita giring ke kantor dengan menggunakan mobil patroli untuk selanjutnya dilakukan pendataan," terangnya.
Para remaja tersebut dibawa ke Satuan Reskrim untuk didata setelah itu dilakukan pembinaan dan atau proses tindak pidana ringan tergantung apakah cukup memenuhi unsur atau tidak.
Dikatakan, mereka semua juga disuruh menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan itu, apabila nantinya masih saja mengulangi bersedia diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Kita akan terus melakukan patroli rutin serta razia terhadap penyakit masyarakat, karena selama ini banyak keluhan yang masuk dari masyarakat, terkait pesta minuman keras serta mabuk lem yang sedang ngetren di kalangan remaja," tutur Sisworo kepada BeritaBanjarmasin.com
Patroli rutin dan razia penyakit masyarakat itu akan terus dilakukan karena dengan dua kegiatan itu sebagai awal menciptakan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, agar kondisi kota seribu sungai ini tetap kondusif dan aman. (edoz/sip)
Posting Komentar