 |
| Hamdan Zoelva berserta mahasiswa dan narasumber lain disuatu kegiatan/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Jelang Pilpres 2019, suhu politik kian memanas, semua parpol melakukan manuver politik masing-masing. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva memberikan komentar saat berkunjung ke Banjarmasin, Jumat (28/7/2018).
Sesuai jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), masa pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden adalah 4-10 Agustus 2018.
Masing-masing kubu pun telah memasang kuda-kuda guna melakukan akrobat, namun ada satu hal mengganjal jelang pendaftaran pilpres, yakni menunggu putusan MK terkait pengujian ambang batas presiden (presidential treshold).
Hamdan Zoelva saat ditemui oleh BeritaBanjarmasin.com mengatakan, terlepas dari MK akan memutuskan apapun hasil pengujian UU tersebut, ia berharap agar calon presiden dan wakil presiden nanti banyak.
"Seharusnya semakin banyak calon semakin baik, semua orang dan parpol tersandera gara-gara 20 persen ambang batas ini, kalau banyak calon anggaplah putaran pertama babak kualifikasi dan putaran kedua final," jelasnya, usai mengisi kuliah umum di Banjarmasin.
Selain itu, doktor ilmu hukum jebolan Universitas Padjadjaran Bandung ini menyayangkan dengan adanya presidential treshold. "Semangat Pemilu serentak harusnya tidak ada presidential treshold. Itu dipakai untuk pemilu lalu. Kalau peserta pemilu lalu kalah pemilu, dan ada partai baru jadi pemenang maka jelas tidak match," pungkasnya. (ayo/sip)
Posting Komentar