HM Lutfi Saifuddin, Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Para "Seniman" olahraga harus menelan pil pahit sekali lagi, pasca tidak terpilihnya Kalsel sebagai tuan rumah pekan olahraga nasional (PON), kali ini wacana pembangunan pusat olahraga (sport center) kembali tertunda, pasalnya tahapan pertama dalam pembangunan yaitu biaya pembebasan lahan belum dapat dicairkan lantaran terdapat masalah tafsiran harga yang dikeluarkan lembaga independen.
HM Lutfi Saifuddin mengungkapkan, bahwa berdasarkan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan RI memang belum cukup memenuhi persyaratan dan harus menyiapkan dengan teliti. "Menurut saya ya pihak eksekutif harus taat dan mempersiapkan syarat-syarat pembebasan lahan dan lebih berhati-hati lagi," tuturnya kepada beritabanjarmasin.com, pada Kamis (12/07)
Lebih lanjut, anggota legislatif dari fraksi partai Gerindra ini mengungkapkan, persyaratan yang disiapkan harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada, agar tidak ada masalah dikemudian hari.
Pada tahun 2017 dianggarkan uang muka 148 miliar, dan 2018 pelunasan 186 miliar.
Namun yang baru diperiksa dan direkomendasi BPK RI hanya tahun 2017 dikarenakan APBD 2018 masih berjalan dan belum ada pemeriksaan.
Terkait masalah ini DPRD Provinsi mengungkapkan kesiapannya. "Kami siap menganggarkan kembali bila semua syarat dan ketentuan hukum terpenuhi, salah satunya masalah tafsiran harga tadi," tandas sekretaris komisi IV DPRD tersebut. (puji/ayo).
Posting Komentar