(Kanan) Mustafa,pelatih karate Fauzan/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Belakangan, nama Fauzan atlet karate tradisional yang memenangkan medali emas kejuaraan dunia Desember 2017 lalu di Republik Ceko sangat viral. Tahukah anda, siapa pelatih yang sukses membawa Fauzan menjadi juara?
Fauzan tidak seberuntung Zohri sprinter Indonesia yang juga mengharumkan nama Indonesia tapi mendapat banyak apresiasi dari pemerintah. Seolah-olah terlupakan, Fauzan hanya bekerja sebagai karyawan ritel. Namun sekarang Fauzan telah mendapat apresiasi penuh dari pemerintah dan pihak terkait.
Yang menarik ditelisik adalah sosok yang ada di belakang kesuksesan Fauzan berhasil menyabet juara dunia. Yaitu Mustafa sang pelatih karate Fauzan semenjak enam tahun lalu.
Pria kelahiran Barito Utara 1977 ini mengaku senang akan adanya apresiasi dari berbagai pihak untuk atlet yang berprestasi. "Kami bersyukur dulu kan belum ada perhatian dari pemerintah. Tapi sekarang sudah ada, walau sedikit terlambat," tuturnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Selasa (24/7/2018).
Lebih lanjut, Mustafa mengungkapkan dengan adanya apresiasi ini seharusnya menjadi pembakar semangat para atlet meningkatkan kualitasnya. "Dengan adanya apresiasi ini artinya ke depan atlet harus lebih baik, tetap semangat, rajin berlatih, dan meningkatkan daya juang untuk meraih prestasi dan kemampuan," tambahnya.
Lelaki yang memutuskan sebagai pelatih karate tradisional ini dulunya merupakan seorang atlet karate. "Sejak kecil saya sudah menjadi atlet, awalnya khusus atlet kumite setelah itu belajar kata, bunkai dan enbu," paparnya.
Penghargaan-penghargaan yang diraih Mustafa/beritabanjarmasin.com |
Telah banyak prestasi yang juga ditorehkan Mustafa dalam kejuaraan karate. Hingga akhirnya dia memutuskan menjadi pelatih.
Untuk menjadi seorang pelatih ini juga harus memiliki berbagai kemampuan. "Tentunya banyak aspek yang harus dikuasai seperti teknik dasar karate, harus bisa berkompetensi, meguasai teknik pertandingan, serta memahami larangan dan hukuman pertandingan," ujarnya.
Pria 41 tahun itu berharap ke depan pemerintah dan pihak terkait bisa lebih intens dan perhatian lebih kepada atlet yang berprestasi. Sering mencari tau siapa atlet yang bisa dibina bahkan dibantu dalam hal sponsorsip. (puji/sip)
Posting Komentar