Ilustrasi Pemukulan/beritabanjarmasin.com |
MARABAHAN, BBCOM - Kasus dugaan penganiyayaan yang dilakukan Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Batola, HS menuai protes.
Protes paling gencar dilakukan oleh netizen di media sosial, karena tidak terima dengan tindakan yang dilakukan HS kepada kakek 58 tahun,penjaga makam kubah Datuk H Abdussamad, Marabahan.
Ya, setelah berita mengenai HS viral, ramai-ramai para netizen menumpahkan kekesalan di media sosial. Seperti yang diungkapkan oleh akun facebook Erez Pluto. "Jangan mentang-mentang pejabat," tulisnya disalah satu kolom komentar.
Bahkan, masih dalam komentar yang sama ia memberi tanda pagar (#) ganti kabag humas batola.
Selain itu, adapula akun facebook atas nama Subehan Hakim yang menyatakan. "Pacul (lepas) akan baju dinasnya," tulisnya.
Dari pantauan BeritaBanjarmasin.com, netizen banyak geram dengan perilaku HS dan mendorong agar diselesaikan secara hukum.
Hal berbeda justru disampaikan oleh Wakil Bupati Batola Rahmadian Noor. Orang nomor dua di Kota Bahalap tersebut berharap agar persoalan yang terjadi dapat diselesaikan secara kekeluargaan. "Selesaikan secara kekeluargaan tidak usah lapor-melapor," tukasnya.
Seperti diketahui kasus dugaan penganiyayaan yang dilakukan oleh Kabag Humas dan Protokol Batola HS bermula pada Kamis (19/7/2018) sekitar pukul 08.30 Wita. Saat itu, H Nuri Albanjari atau H Jainuri sedang melakukan rutinitasnya membersihkan dan menjaga areal makam.
Kemudian, HS datang memasuki areal makam tanpa melepas sepatu. Padahal, peraturan di areal tersebut jelas pengunjung siapapun tak diperkenankan memakai alas kakinya. Tak terima ditegur, HS langsung melayangkan pukulan kepada korban. (ayo/sip)
Posting Komentar