Saat evakuasi korban kebakaran kapal KM Satya Kencana IX/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Rahmat, adik kandung H Mukti Fauzi (55) yang menjadi korban dalam kebakaran kapal KM Satya Kencana IX di Laut Jawa mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum kakaknya itu meninggal dunia
Namun, takdir berkata lain, sembilan jam usai Rahmat menghubungi H Fauzi, Rahmat dan keluarga mendapat kabar bahwa telah terjadi kebakaran di kapal yang ditumpangi korban dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya itu.
Hal tersebut sebagaimana diceritakan oleh Rahmat ketika ditemui di Kamar Mayat RSUD Ulin, Banjarmasin, Sabtu (4/8/2018) malam sekitar pukul 20.00 WITA.
Dengan wajah yang sangat sedih pria asli Bangkalan, Madura itu bercerita. Sebelumnya korban pergi ke kampung halamannya di Kecamatan Socah, Bangkalan karena ada urusan keluarga seminggu yang lalu, sebelumnya juga korban ingin menggubakan pesawat ke Banjarmasin. Namun karena banyak barang bawaan, korban memilih menggunakan jasa transportasi laut.
Rahmat mengaku tidak memiliki firasat apapun akan kepergian kakak tertuanya itu. "Tidak ada firasat apapun. Sebelum kapal berangkat, almarhum sempat menelpon minta dijemput di Trisakti karena banyak bawa barang," kata Rahmat kepada BeritaBanjarmasin.com.
Saat ambulan dari relawan emergency membawa plastik mayat yang berisikan kakaknya itu, Rahmat dan kerabatnya yang lain tak henti-hentinya menangis. Menurut Rahmat, korban merupakan pria yang baik dan suka membantu keluarga atau tetangganya yang butuh pertolongan. Kenang-kenangan sama kakak laki-laki berusia 55 tahun itu sangat banyak dan telah pula sirna setelah menjadi korban kapal yang terbakar itu.
Sementara itu, Kepala KSOP Banjarmasin Bambang Gunawan, dalam jumpa pers, Sabtu (4/8/2018), mengatakan, saat terjadinya kebakaran dibagian mesin kapal, para penumpang berhamburan menyelamatkan diri. Ada yang berlari ke anjungan kapal sebagai tempat yang dirasa cukup aman namun tidak sedikit yang meloncat kelaut, salah satunya korban tewas H Mukti Fauzi.
"Dari informasi yang didapatkan ketika itu, ada seorang laki-laki itu yang terjatuh saat mau naik sekoci dan terinjak oleh penumpang lain. Penumpang itu sempat diselamatkan sekoci namun dalam perjalanannya akhirnya korban meninggal dunia," tutur Bambang kepada awak media.
Saat ditanya tentang kelaikan kapal, Bambang mengaku kondisi KM Satya Kencana IX berdasarkan KSOP Surabaya laik melaut. “Tapi musibah bukan hanya dimungkinkan oleh kapal yang laik atau tidak laik melaut. Bisa pula disebabkan faktor lainnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kapal penumpang KM Satya Kencana IX yang berlayar dari Surabaya menuju Banjarmasin terbakar di laut jawa, tepatnya sekitar 54 mil barat daya perairan Tanjung Selatan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sabtu pagi.
Kapal naas tersebut membawa 230 penumpang dengan 32 diantaranya adalah ABK. (edoz/sip)
Posting Komentar