(1/3) Kegiatan Ekspedisi ENJ ULM di Pulau Matasiri/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Ekpedisi ENJ (Ekspedisi Nusantara Jaya) ULM di Pulau Matasiri telah usai 25 Juli 2018 lalu. Pulau yang terletak di Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru Kalsel ini menyisakan sisi berbeda.
Banyak hal menarik di pulau itu yang jarang ditemui di perkotaan. Sebagai contoh, masyarakat yang notabene bermata pencarian nelayan tidak boleh melaut setiap hari Jumat. "Ini suatu yang menarik, para nelayan tidak boleh melaut setiap hari Jumat," papar Koordinator ENJ ULM, Said Hasan kepada BeritaBanjarmasin.com pada Kamis (2/8/2018).
(2/3) Suasana Kegiatan Bersama Ekspedisi ENJ ULM dan warga Pulau Matasiri/beritabanjarmasin.com |
Mahasiswa Fakultas Teknik itu bercerita selama 22 hari di sana program kerja yang dilaksanakan antara lain, pelatihan pemanfaatan limbah batang pisang menjadi media tanam sayuran dan pupuk organik cair, penanaman pohon alpukat dan angsana di sepanjang tepian laut, Jumat bersih, peningkatan & penguatan organisasi masyarakat, ramah tamah, pembagian baju layak pakai dan sembako bagi yang kurang mampu, cek kesehatan gratis, pemeriksaan tumbuh kembang anak, PHBS, giat Pramuka, mengajar TPA, sosialisasi penyu dan terumbu karang, nonton bareng, membuat video potensi pariwisata, mengajar di sekolah dan TPA. membuat plang batas dusun dan tempat wisata serta pemberdayaan ekonomi kreatif.
ENJ sendiri adalah program Kemenko yang rutin dilakukan. Pulau yang terkenal dengan julukan perawan cantik dari Kalsel ini terkesan terisolir dengan endemik malaria yang mematikan. Minimnya fasilitas pendidikan, kesehatan, telekomunikasi dan laju perekonomian yang masih rendah membuat pulau ini kurang terjamah potensinya.
(3/3) Foto bersama Ekspedisi ENJ ULM dan anak-anak yang tinggal Pulau Matasiri/beritabanjarmasin,com |
Said mengaku secara keseluruhan target ekspedisi ENJ ULM ini sudah tercapai dan sesuai perencanaan. "Kami hanya tinggal menunggu hasil jangka panjang terkait dengan beberapa program yang kami canangkan. Seperti pemanfaatan batang pisang menjadi media tanam serta datangnya wisatawan lokal dan asing ke pulau Matasiri ini," paparnya.
Diharapkan setelah ekpedisi ini masyarakat disana tidak lagi terpaku dan berdiam diri dengan keterbatasan yang ada. (puji/sip)
Posting Komentar