Gerakan Bangun Kampung/beritabanjarmasin.com |
BANJARBARU, BBCOM - Baru saja kita merayakan HUT RI. Dengan semangat kemerdekaan dan janji konsitusi yang salah satu amanatnya mencerdaskan kehidupan bangsa. Semangat itu juga membuat anak muda ini meluncurkan Gerakan Bangun Kampung (GBK) di Kalsel, Minggu (19/8/2018).
Dalam rangka perwujudan janji tersebut dan terilhami dari gerakan pra kemerdekaan yang di inisiasi oleh pemuda seperti Soekarno, Moh Hatta, Sutan Syahrir, H Agus Salim dan RA Kartini, gerakan sosial yang diinisiasi oleh pemuda dewasa ini mulai menjamur dengan tetap berpegang teguh pada janji kemerdekaan tersebut.
Tentu tidak melulu gerakan yang hanya bernapaskan ideologi tapi juga hobi yang muaranya punya tujuan sama demi mensejahterakan masyarakat. Ya, gerakan tersebut seperti pulangkampuang.com yang di gagas oleh Faldo Maldini mantan Ketua BEM UI dan jebolan master pada Imperial College London, Inggris, sebagai wadah untuk mengingatkan anak-anak Minang yang merantau agar tidak lupa ketika pulang untuk membangun kampung atau gerakan pada saat era perdagangan digital seperti Bukalapak.com yang digagas oleh Ahmad Zacky, hingga aplikasi Gojek oleh Nadiem Makarim.
"Virus" tersebut juga terpapar hingga Kalimantan Selatan, ada Gerakan Bangun Kampung (GBK) yang di inisiasi oleh oleh Agustin Nur Martina Putri. Wanita lajang 26 tahun ini bersama dengan pegiat sosial di Banjarbaru, baru-baru ini meluncurkan gerakan tersebut guna membangun kampung-kampung terisolir dengan kerja nyata seperti peningkatan literasi; kesehatan; edukasi hingga pelatihan soft skill, dan secara simbolis, resmi diluncurkan Minggu (19/8/2018), bertempat di Lapangan Murjani, Kota Banjarbaru. "Tujuan kita jelas untuk berkontribusi kepada masyarakat akar rumput," tuturnya kepada BeritaBanjarmasin.com, usai peresmian GBK di Lapangan Murjani.
Alumni magister Ilmu Hukum Universitas Lambung Mangkurat ini, yang juga didaulat sebagai ketua umum berencana, membentuk GBK hingga tingkat kabupaten/kota di Kalsel. "Semoga terwujud keinginan kita untuk membentuk pada tingkat terbawah," katanya.
Menurutnya, GBK tidak hanya melulu melakukan kegiatan seperti gerakan pungut sampah, senam bersama yang baru saja dilakukan berbarengan dengan donor darah, namun lebih melihat dari keperluan kampung tersebut. Selain itu, dara cantik ini mengaku GBK adalah gerakan murni pengabdian dan akan terus konsisten. "Tidak ada hubungannya dengan keterlibatan saya dalam kontestasi DPD RI," tegasnya.
Sementara itu, akademisi dari FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Siti Maulina Hairini mengatakan, kagum dengan kepedulian pemuda di tengah masuknya pengaruh globalisasi. "Saya lihat tadi barusan aksi memungut sampah untuk memupuk kepedulian warga," ungkapnya.
GBK, dalam kacamatanya adalah, sebuah reaksi dari kegelisahan akan kesenjangan pembangunan dan kesejahteraan antara perkotaan dan perkampungan. "Kita harap gerakan bangun kampung ini akan menciptakan kesadaran kolektif di masyarakat untuk bahu-membahu membangun kampung demi terwujudnya kesejahteraan merata," pungkasnya. (ayo/sip)
Posting Komentar