(Kanan) Ibnu Sina, Wali kota Banjarmasin/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN BBCOM - Program Pemkot Banjarmasin makin banyak dilirik investor, bahkan sampai ke mancanegara. Seperti Jepang, melalui United Nation Human Settlements Programme (UN-Habitat), lembaga PBB bidang perbaikan kondisi perumahan, perkotaan dan urbanisasi dunia.
Kedatangan mereka, Senin (13/8/2018) untuk menawarkan sebuah teknologi untuk pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang berada di kawasan Basirih, Banjarmasin Selatan.
Menurut Senior Human Settlements Officer UN-Habitat, Bruno Dercon, Banjarmasin sebagai daerah rawa cocok menerapkan metode dari tim Fokouka University Japan, Apalagi teknologi yang digunakan terbilang sangat sederhana mulai dari menggunakan pipa beton, bambu dan ban bekas.
"Dengan metode menggunakan alat sederhana seperti pipa beton, bambu, dan ban bekas, dapat membuat pengelolaan sampah lebih baik, sehingga TPA bertahan lebih lama dari rencana sebelumnya," jelasnya.
Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina sangat mengapresiasi tawaran itu dan mengharapkan bisa terjalin kerjasama yang kuat antara Pemkot Banjarmasin dengan negeri Sakura tersebut.
Ibnu juga menjelaskan saat ini TPA menggunakan sistem landfill atau sistem tumpuk kemudian ditimbun tanah yang nantinya berdampak pada tidak meratanya gas metan keluar dari TPA tersebut. “Karena tidak merata jadi sangat rentan, seperti di Ethiopia, Srilanka, dan juga dalam negeri Indonesia yang terjadi di Bantar Gebang,” ujar mantan aktivis mahasiswa ini.
Ibnu menambahkan UN-Habitat juga sudah bekerjasama dengan pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR. Bahkan Pemkot Banjarmasin sudah menjalin kerjasama sejak 2009 dengan UN-Habitat. (arum/sip)
Posting Komentar