Kakek Ruslan alias Kai Kodak/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Kakek Ruslan atau lebih akrab disapa 'kai kodak' menekuni usaha cuci foto negatif (analog) selama 58 tahun, terhitung semenjak tahun 1960-an.
Saat masyarakat milenial meninggalkan era analog ke era digital seperti sekarang, Kakek Ruslan tetap bertahan dengan usahanya itu. Alih-alih ingin pensiun dari usahanya dikarenakan sulitnya mencari kertas foto dan cairan kimia, kakek Ruslan bertahan karena mendapat bantuan dari Analog Borneo Komunitas Fotografer lokas pecinta kamera analog.
"Dulu sempat mau berhenti saja karena sepi pelanggan, tapi karena menerima bantuan ya saya lanjutkan," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Jumat (10/8/2018).
Berdasarkan pantauan wartawan BeritaBanjarmasin.com kakek Ruslan memajang foto-foto tua contoh hasil cuciannya di depan gerobak dengan penerangan lampu petromaks, beliau biasa berada di samping Kanwil DJP Kalselteng Jalan Lambung Mangkurat.
Lelaki kelahiran Amuntai 1943 ini merantau bersama orangtuanya ke Banjarmasin saat masih Sekolah Dasar (SD), keterbatasan biaya yang membuatnya putus sekolah dan memaksanya untuk bekerja mencari nafkah.
Kakek Ruslan mengeluh usahanya semakin hari semakin sepi karena tertinggal zaman. "Sepi, kadang tidak dapat uang sama sekali. Ya mungkin karena sekarang sudah canggih," paparnya lagi.
Lelaki 75 tahun ini mengaku akan menekuni usahanya terus sampai dia tak sanggup lagi. "Terus saja, sampai Allah bilang berhenti," tandasnya. (puji/sip)
Posting Komentar