Suriansyah/beritabanjarmasin.com |
BANJARMASIN, BBCOM - Kerasnya hidup tak jadi pengahalang bagi pria paruh baya ini untuk tetap terus berjualan alat perlengkapan rumahtangga seperti kemoceng, sapu, dan keset.
Setiap harinya Suriansyah sejak pukul 10.00 WITA berangkat dari kediamannya di Gang 66 Kelayan A, untuk berjualan keliling, bermodalkan seikat tali dan satu topi, Suriansyah memulai perjalanannya ke Jalan Pangeran Antasari menuju Jalan Kolonel Sugiono dan berhenti di Masjid Al Ikhwan Veteran Sungai Bilu untuk sholat dzuhur berjamaah.
Dirinya mengaku sangat bersyukur akan rezeki yang didapat setiap harinya, meski sekarang mulai mengalami kesulitan dengan beban barang jualan yang harus dipikulnya, namun pria berusia 58 tahun tersebut tetap semangat berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari istri dan anaknya.
"Satu sapu berkisar dari harga Rp20 ribu sampai Rp30 ribu, dan kemoceng dari harga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu, sedangkan untuk keset ini Rp10 ribu sampai Rp15 ribu," ucap Suriansyah kepada wartawan BeritaBanjarmasin.com, Kamis (23/8/2018).
Sejak tahun 1985 bapak satu anak tersebut sudah melakoni berjualan sapu, kemoceng dan keset, dengan mengitari Kota Banjarmasin berjalan kaki puluhan kilometer.
Meski hasil dari berjualan kemoceng keliling hanya mampu untuk membeli makanan untuk keluarganya, namun Suriansyah tetap setia menjalani profesinya tersebut selama 35 tahun.
Ia pun berharap meski dengan kondisinya seperti sekarang, tetap terus bisa menyekolahkan anak semata wayangnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi hingga memperoleh gelar sarjana, dan mendapatkan pekerjaan yang layak tidak seperti kondisi dialaminya sekarang.
Hal itu dibuktikan anaknya, Rahman yang sekarang duduk di bangku SMK, jurusan teknik yang selalu mendapatkan ranking pertama di kelasnya dan mendapatkan beasiswa karena aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya.
"Rahman selalu juara kelas dari SMP sampai ke jenjang SMKN selalu meraih juara satu, kami tak hentinya bersyukur atas kecerdasan Rahman, dan berniat untuk melanjutkan studi sarjana nanti ke Pulau Jawa," harapnya. (arum/sip)
Posting Komentar