Komdisi rumah Sadiyah sebelum dibangun ulang/beritabanjarmasin.com |
“Ini merupakan implementasi dari program Mobile Social Rescue (MSR) ACT di mana kami telah melakukan penggalangan dana selama hampir dua bulan melalui situs kitabisa.com,” ujar Muhammad Ilyas selaku koordinator program, Jumat (21/9/2018).
Menurutnya, kondisi rumah Sadiyah sangat memprihatinkan. “Bulan Juli lalu, tim kami sudah melihat rumah Ibu Sadiyah dan kondisinya hampir roboh,” paparnya.
Melalui situs kitabisa.com, terlihat bahwa hingga akhir Agustus dana yang terkumpul hanya mencapai Rp6 juta dari target Rp50 juta. Namun, tim ACT Kalsel bersepakat untuk segera melakukan renovasi, melihat kondisi rumah yang semakin parah. Pihaknya mengaku sempat bingung karena dana masih sangat minim. “Alhamdulillah begitu hal ini Kami sampaikan kepada warga setempat, mereka mau membantu tenaga dengan bergotong-royong,” imbuhnya.
Dengan dibantu sekitar 20 warga dan 5 relawan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) – ACT Kalsel bahu-membahu membongkar rumah Sadiyah. Abdul Kadir selaku ketua RT 07 mengatakan bahwa, tradisi gotong royong masih sangat lekat di lingkungannya. “Kami sangat bersyukur ada yang mau membantu warga kami di mana kondisi ekonomi warga di sini masih rendah. Kami tak bisa menyumbang dana jadi hanya bisa membantu tenaga,” ucap Abdul Kadir.
Tim MRI-ACT Kalsel bahu membahu membangun ulang rumah Sadiyah/beritabanjarmasin.com |
Kepala cabang ACT Kalsel Arie Setiawan mengaku bangga dengan gerakan kebaikan untuk Sadiyah. “Semoga Ibu Sadiyah lebih nyaman tinggal di rumah baru dan bisa terjaga kesehatannya,” ujarnya
Kondisi Rumah Sadiyah setelah selesai dibangun ulang/beritabanjarmasin.com |
Posting Komentar