Nanang Galuh Banjarmasin bersama Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina/beritabanjarmasin.com |
Peneliti sejarah dari Lembaga Kajian Sejarah, Sosial, dan Budaya (LKS2B) Kalimantan, Mansyur, Jumat (7/9/2018) menjelaskan, Nanang adalah suatu gelar bangsawan Kesultanan Banjar. Sebutan ini merupakan gelar turun-temurun untuk anak lelaki Adipati dari Banua Lima dan anak cucu orang sepuluh Amuntai. Bagi keturunan perempuan disebut dengan gelar Galuh.
"Istilah penyebutan Nanang dan Galuh memiliki sejarah panjang yang kita ketahui dipakai untuk sebutan keturunan bangsawan. Ini bisa kita dapati dalam Hikayat Banjar tahun 1663," papar Mansyur kepada BeritaBanjarmasin.com.
Jika dihubungkan dengan gelar pada ajang Nanang Galuh yang sekarang, sambungnya, memang tidak ada alasan mendasar untuk mengaitkannya dengan deretan keturunan Kesultanan Banjar. "Namun jika kita memaknai, pemuda dan pemudi yang menyandang gelar Nanang-Galuh saat ini, berarti sebagai suatu kehormatan dan suatu pengabdian," urainya.
Pada era kekinian, gelar Nanang Galuh Banjar adalah sebutan bagi duta wisata di Kalsel, khususnya Banjarmasin. Nanang adalah gelar untuk finalis laki-laki, dan Galuh adalah gelar untuk finalis perempuan.
"Memang Nanang dan Galuh tidaklah sepopuler gelar kebangsawanan Banjar lainnya seperti Pangeran, Gusti atau Antung, yang masih terus dipertahankan oleh banyak keturunannya secara turun temurun," jelas dia. (arum/sip)
Posting Komentar