Foto bersama peserta urun rembuk pemuda banua bahas aksi mahasiswa di DPRD Kalsel yang lalu/beritabanjarmasin.com |
Perihal kasus ini Sekretaris DPRD Kalsel AM Rozaniansyah telah mencabut laporannya dan enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin itu kemudian dibebaskan.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di gedung KNPI Kalsel tersebut, Dekan Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin, Jalaludin menyayangkan tindakan mahasiswa. Sebagai mahasiswa, kata dia, seharusnya bisa lebih mengendalikan diri.
Jalaludin mengungkapkan bahwa harus ada komunikasi yang baik antara mahasiswa dan instansi pemerintah yang dituju agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini lagi. "Demo itu boleh saja asal jangan anarkis dan harus ada komunikasi yang baik, agar tidak terjadi hal tidak diinginkan seperti ini," paparnya kepada awak media.
Sedangkan Ketua Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK), Abdul Hakim menuturkan bahwa kejadian perusakan papan nama di ruang rapat paripurna DPRD Kalsel murni di luar kendali. Itu menurutnya spontan rasa kekecewaan yang dialami karena dua kali aksi damai gagal bertemu anggota DPRD Kalsel. "Itu semua terjadi spontan," ungkapnya kepada wartawan.
Hakim mengungkapkan bahwa LSISK akan terus menggaungkan apa yang benar dan mengoreksi apa yang salah.
Abdul Hakim saat memaparkan perihal kejadian di ruang rapat Paripurna DPRD Kalsel/beritabanjarmasin.com |
Jalaludin menyampaikan keterangan lebih lanjut pada wartawan/beritabanjarmasin.com |
Posting Komentar